Tubuh Sean sontak mundur satu langkah karena dorongan ibunya "Ibu kenapa mendorongku" ujarnya tidak terima.
Yuna menoleh kebelakang sebentar lalu menghadap kedepan lagi dan fokus pada perkerjaan sebelumnya "Kenapa kau menyalahkan ibu, jelas-jelas itu salahmu sendiri karena kau berdiri tepat dibelakang ibu yang sedang mencuci piring"
Menyadari posisi berdirinya yang tepat berada dibelakang ibunya, lelaki tampan itu memutar tubuhnya dan berjalan sedikit menjauh dari sang ibu.
"Kau tadi bilang ingin membantu ibu mencuci piring" ucap Yuna membuat Sean menghentikan langkahnya yang hendak meninggalkan dapur.
"Ibu saja tidak mau mengatakannya padaku"
"Mengatakan apa?" tanyanya tanpa menoleh pada sang anak.
"Aih lupakan" lelaki tampan itu berjalan mendekat kearah ibunya lagi dan ia mencium pipi ibunya sebelum langkah kakinya benar-benar meninggalkan dapur.
Yuna sontak membulatkan kedua bola matanya mendapat kecupan dari anak lelakinya, pasalnya ini adalah momen yang sangat langka.