Chereads / Gemini Different / Chapter 11 - Bab 10

Chapter 11 - Bab 10

Dering alarm membangunkanku dari tidur, aku yang masih sangat mengantuk terasa berat untuk membuka mata

"Claudy...Tolong matiin Alarm nya....!"

Seruku yang masih memejamkan mata berusaha untuk kembali terlelap. Namun tidak ada respon dari Claudy, Suara alarm terus berbunyi ditambah suara dering handphone ku yang tidak tau ada dimana .

Setiap malam sebelum tidur aku selalu main Hp hingga aku terlelap, tak heran jika pagi hari aku selalu sibuk mencari hp yang tertindih bahkan seringkali terjatuh dibawah tempat tidur .

Dengan sangat terpaksa aku membuka mata untuk mencari Hp, ku lihat 10 Panggilan tidak terjawab dan 20 Pesan Wa yang masuk. Aku terkejut saat melihat Jam ternyata sudah pukul 07.30 . Sepuluh pesan Wa dari Claudy ditambah 3 panggilan tidak terjawab

"Clara...Gue duluan...."

"Clara...Gue duluan soalnya lu dibangunin susah banget"

"Clara .....Lu udah bangunkan..??"

"Heyy Clara...!!!"

"Clara Bangunn....!!!"

"Clara..!!!!!!!"

"Clara bangun buruan....!!!!"

"Clara....!!!"

"Clara Banguuunn....!!!"

"Clara Hari ini pelajaran Pak Rizal jam pertama,buruan jangan telat...!!"

Aku semakin terkejut saat melihat pesan terakhirnya , "PELAJARAN PAK RIZAL...???!! What...!!!"Guru paling killer yang super nyebelin" Seruku dalam hati, Setelah membaca pesannya aku langsung bergegas mandi, sambil bersiap kubaca pesan lainnya 5 Pesan dari Brigitta

"Clara....Lu sekolah nggak...?"

"Clara...kok blm dateng siih....???"

"Clara....???"

"Ra, lu dimana....?"

"Ra, udah Otw belum....???"

Aku haya menarik nafas panjang saat membacanya, "Aduh Mampus gue" seruku dalam hati . Masih ada 5 pesan dan ternyata dari Rain, dia juga menelponku sebanyak 7 kali

"Hey cewek aneh, Butuh tebengan nggak....?"

"Kesiangan lagi...?"

"Fix kesiangan....???"

"Yakin nggak mau nebeng..???"

"5 Menit lagi gue cabut..."

Saat membaca pesan dari Rain rasanya aku mendapatkan Tiket emas , aku mencoba menelepon nya sambil berlari menuju gerbang untuk menghampirinya. Dan ternyata dia sudah menungguku didepan rumah .

"Alhamdulilah, Thank you bumblebee...." Seruku panik karena terlambat

"Udah gue duga...." jawab Rain dengan suara pelan namun cukup terdengar olehku

"Mati gue jam pertama pelajaran pak Rizal, gimana niih...?"Gumanku

"Yaela, paling juga suruh lari dilapangan atau bersiin toilet..." balas Rain denga santai

" Lo kira gue aja yang bakal dihukum , ini udah jam 7.45 jadi kemungkinan lo juga bakal lari dilapangan.."

" Lari doang...?? Gampang itu mah.."

"Lari doang, gampang..... !"Gumanku mengikuti omongan Rain

Benar saja, saat sampai disekolah ternyata gerbang sudah ditutup, tapi satu hal yang membuat aku janggal . Setelah melihat Mobil Rain, penjaga sekolah langsung membukakan gerbang dengan mudahnya saat siswa yang lain tidak boleh masuk .

"Loh, kok kita bisa langsung masuk...?"

Seruku dengan penasaran , Namun Rain hanya tersenyum tanpa menjwab pertanyaanku. Setelah Rain memarkirkan mobil, Tanpa berfikir lagi aku langsung turun dan berlari menuju kelas . Pak Rizal sudah berada didalam kelas dan pelajaranpun sudah dimulai

"Permisi pak, Maaf Pak Sa..."

"Terlambat Lagi...??!! Pak Rizal memotong pembicaraanku, "olahraga dulu sana kamu 10 putaran!!"

"Hah...10 Putaran...??Bapak nggak mau denger penjelasan saya dulu...?"

"Kamu kira ini soal esai yang butuh penjelasan..?!?! Cepat lari...!!

Tanpa menjawab aku langsung menuju lapangan sambil berguman sendiri dan mulai berlari, Aku melihat Rain yang sejak tadi memperhatikanku . Saat putaranku sampai tepat didepannya aku berhenti sejenak

"Kok lo nggak dihukum...kan lo juga telat..??"

Tanyaku dengan sangat penasaran

"Fokus aja udah berapa puteran"

" Makin curiga gue sama lu" Aku melanjutkan lari

Tidak lama Rain ikut berlari disampingku sambil tersenyum, Melihatnya tersenyum membuat aku semain merasa aneh

"Sini" Seru Rain sambil mengambil tasku dan berlari mendahului ku, seketika aku berhenti dan menatapnya rasanya semakin aneh .

Aku tidak mengerti perasaan apa yang dimiliki Rain untuk ku, yang jelas setiap harinya aku dengan Rain terasa semakin dekat .

--

Saat jam istirahat, aku hanya duduk didalam kelas sendiri, Brigitta yang selalu ada disampingku pergi bersama Claudy kekantin. Rasanya Tubuhku sangat lelah hari ini karena menerima hukuman dari Pak Rizal.

Mataku terasa semakin berat, Ku letakkan kepalaku diatas tumpukan beberapa buku diatas meja. Aku yang semakin mengantuk menjadi sangat terlelap dalam tidur

Rasanya baru beberapa saat mataku terpejam, aku tersungkur disamping meja kelasku namun tubuhku masih terlelap dan tidur dengan posisi awal .

"Ya ampun, Jam seginipun bisa - bisanya gue sleep paralise" Seruku sangat kesal

Tapi aku merasakan ada yang aneh kali ini, Setiap mengalami sleep paralise keadaan sekitarku pasti terlihat gelap dan sangat menakutkan, Namun berbeda dengan kali ini ,Suasana yang terang dengan keramaian sekolah seakan aku dalam keadaan normal, namun anehnya tidak ada yang bisa melihatku walaupun aku berjalan didepan mereka .

Aku memperhatikan disekilingku menghampiri segerombol siswa yang sedang mengobrol dikantin, mendengarkan percakapan mereka dan aku mulai menyukai topik yang sedang mereka bicarakan

"Selama ini tuh nggak ada yang tau...Hebat ya"

Seru salah satu siswa

"Yaiyalah , Siapa yang berani sama Rain Cowok misterius yang ternyata punya latar belakang yang menarik" Balas siswa yang lain Membuat aku semakin tertarik dengan topik ini

"Pantesan selama ini Dev nggak pernah mau ngelawan Rain, Ternyata Dev sodara Tiri Rain toh..?"

"Iya, Rain itu anak tunggal trus bokapnya nikah lagi sama mamanya Dev"

"Jadi yang sebenernya anak kandung Pemilik sekolah ini Rain...??"

"Wah beruntung banget tuh cewek kembar anak IPA"

"Beneran ya mereka pacaran...?"

"Gosipnya siih gitu, Lo liat dong Si Putri Dikelas kayak kebakaran jenggot denger gosip itu"

"Woy...kalian semua lagu gosipin gue..!!!!

Seru Putri Menghampiri

"Clara...Clara...Bagun...!!Seru Claudya memanggilku, membuat aku terbangun

"Astaga....Apaan yang gue liat..???

Jawabku bingung dengan mimpi yang baru aku alami

"Niihh...Lo Liat Teh Kotak"

Balas Brigitta sambil menyodorkan Minuman didepan wajahku

Teh yang sama dengan beberapa Snack yang dipegang Brigitta sama persis saat aku melihat Dia dan Claudy sedang membelinya dikantin tadi, Karena penasaran aku langsung berlari menuju kantin. Dan aku melihat Putri sedang bertengkar dengan segerombol siswa yang tadi aku lihat juga dalam mimpi.

Aku menjadi sangat bingung dengan apa yang baru terjadi, sambil berjalan menuju jelas aku terus bertanya - tanya pada diriku sendiri. Situasi macam apa ini? Mengapa mimpiku menjadi nyata? Mengapa apa yang aku temui didalam mimpi terjadi? tanpa sadar aku menabrak seseorang

"Ups, Gimana siih jalan nggak liat-liat..?

Seruku sambil mengusap kening

"Sini...mangkanya kalo jalan jangan sambil ngelamun" Dia mendekatiku dan menempelkan tangannya dikeningku

"Rain..??" Aku baru menyadari ternyata yang aku tabrak Rain

"Issh, apaan siih..?!!" Segera aku lepas tangannya karena semua siswa menatapku

Aku langsung mengalihkan pandanganku dan berlari menuju kelas karena malu.

"Lo kenapa siih Ra..?" Tanya Brigitta

"Nggak papa..."Jawabku singkat sambil melirik kearah Claudy yang juga sedang menatapku, seolah paham kalau aku baru saja mengalami kejadian aneh

"Hey, Gue yang nanya buka Claudy..."Balas Brigitta menegaskan

"Gue laper, hehehe....."jawabku mengalihkan pertanyaannya

"Lo siih, diajakin kekantin malah tidur pules banget dikelas"

"Tadi gimana muka gue pas tidur..?"

"Masih cantik kok"

"Issh,maksud gue muka gue aneh nggak..?Atau pas gue tidur ada yang aneh nggak..?

"Pas lo tidur pules banget, pengen rasanya gue kasih bantal sama kasur "

"Okeey deh, gue emang cantik dalam keadaan apapun..!" Jawabku sambil tersenyum menggodanya