Chereads / Daftar Operasi TF Amethyst / Chapter 52 - 6.2 - Tahanan Diplomatik

Chapter 52 - 6.2 - Tahanan Diplomatik

Pos Dagang Joker

Pukul 0800, 25 Agustus 2025

Orang bilang musibah selalu datang sambil membawa teman. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Osvik akhirnya mengerti arti ungkapan tersebut.

Kemarin, semua mekanisme yang ia ambil dari Kedai Dourk gagal bekerja. Maester Kallep bahkan hampir saja kehilangan nyawanya.

Sedangkan pagi ini jam dinding yang juga ia ambil dari Kedai Dourk berhenti berdetak seolah-olah mengajukan  protes tidak bersedia dipindah kerumah baru.

'Padahal aku tidak melakukan apapun terhadap jam dinding tersebut.'

Gumam Osvik sambil memandang pintu depan Pos Dagang Joker.

Dengan menyogok beberapa pelayan di Kedai Dourk, para bangsawan bisa mengetahui harga mekanisme milik Amethyst Merchant yang dibeli Kedai Dourk. Sekaligus daftar  barang dan prosedur pembeliannya melalui Pos Dagang Joker.

Namun pekerja di Pos Dagang Joker selalu menolak permintaan pembelian yang diajukan para bangsawan dan meminta mereka langsung datang ke Kantor Pemasaran Amethyst Merchant di Magwurt City.

Sebenarnya, jauh sebelum para pekerja di Pos Dagang Joker mengarahkan para bangsawan agar pergi ke Magwurt City. Osvik sudah mendapat nasehat dari Lady Yuuri agar ia mengunjungi pemimpin Amethyst Merchant jika ingin berbisnis dengan mereka.

Dengan keras Lady Yuuri juga mewanti-wanti agar Osvik tidak mengganggu Kedai Dourk hingga ia tahu kenapa Amethyst Merchant memilih Kedai Dourk sebagai kepanjangan tangannya.

Namun Osvik sadar kalau Amethyst Merchant bukan pedagang biasa dan nama Lady Yuuri atau Merry Gold Union tidak bisa ia gunakan di hadapan mereka. Jadi Osvik memilih pendekatan tidak langsung sambil berusaha meminimalkan kerusakan.

Sesungguhnya jika kemarin Pak Tua Dourk menunjukan sedikit perlawanan, Osvik sudah memutuskan ia akan mundur dan  mencari jalan lain. Namun dari ekspresi dan sikap Pak Tua Dourk, Osvik bisa menduga kalau dukungan Amethyst Merchant terhadap Pak Tua Dourk tidak sedalam yang ia bayangkan. Maka ia pun memutuskan untuk menekan lebih jauh.

Sayangnya, beberapa hal tidak berjalan sesuai dengan harapannya dan ia harus membereskannya sebelum Lady Yuuri kembali dari Makai Royal City.

Setelah menarik nafas dalam-dalam Osvik segera turun dari kereta, lalu dengan langkah mantap dan dagu terangkat ke atas ia berjalan masuk ke dalam Pos Dagang Joker.

Sebagai pengawas di Pos Dagang Joker, dengan sigap Dariek segera menyambut tamunya. Ini bukan pertama kalinya Pos Dagang Joker mendapat tamu seorang bangsawan. Jadi sedikit banyak Dariek tahu apa yang harus dilakukannya.

"Ser yang terhormat, apakah ada yang pelayan rendahan ini bisa lakukan untuk Anda?"

Melihat dirinya disambut dengan penuh hormat, Osvik mengangguk puas sebelum berkata.

"Kemarin Pak Tua Dourk menyerahkan status rekanan Amethyst Merchant kepadaku bersama mekanisme pembuat es batu dan beberapa mekanisme lainnya. Ia juga menyarankan agar aku memanggil pekerja Amethyst Merchant untuk membantuku memasang mekanisme pembuat es batu dan mekanisme lainnya di kediamanku."

Osvik menyerahkan sebuah gulungan kepada Dariek sebelum melanjutkan.

"Selain itu, aku ingin mengajukan pesanan kepada Amethyst Merchant."

Meski ia sudah tahu harus berkata apa, Dariek memilih untuk membaca gulungan yang diberikan Osvik sebelum merespon.

Gulungan pertama berisi surat pernyataan Pak Tua Dourk kalau Osvik kini adalah rekanan Amethyst Merchant di Walluo City. Seketika Dariek ingin tertawa terpingkal-pingkal, tapi ia segera menahan diri sebelum membaca gulungan kedua yang berisi daftar komoditi yang ingin dipesan tamunya.

Dengan nada penuh penyesalan Dariek lalu berkata.

"Sungguh sangat disayangkan, Pak Tua Dourk kini tidak lagi bersedia bekerja sama dengan Amethyst Merchant."

Osvik mengangguk tiga kali sebelum menambahkan dengan nada yang juga penuh dengan penyesalan.

"Ya, betul sekali. Aku juga tidak mengerti kenapa Pak Tua Dourk tiba-tiba menyerahkan posisi sebagai rekanan Amethyst Merchant padaku. Tapi aku akan memastikan produk Amethyst Merchant dikenal luas dan bahkan menjangkau Makai Royal City."

Osvik lalu menghela nafas dalam-dalam sebelum melanjutkan.

"Kira-kira kapan pekerja Amethyst Merchant bisa datang ke kediamanku? Karena bencana kelangkaan es batu harus secepatnya dicegah."

Bagi Osvik, bencana kelangkaan es batu yang sudah ada diambang pintu bukanlah hal yang bisa disepelekan.

Pagi ini antrian untuk membeli es batu sudah terbentuk di depan Kastil Walluo. Ia memang berhasil memulangkan utusan para bangsawan tersebut dengan mengatakan es batu sementara tidak bisa diproduksi karena alat pembuatnya sedang diteliti dan dikembangkan lebih jauh oleh Maester Kallep.

Namun tidak lama berselang seluruh bangsawan di Walluo City mengirim pesan kepadanya, kalau dalam tiga hari es batu masih tidak tersedia juga, maka mereka tidak akan mendukung pengangkatan Osvik sebagai pengganti Count Terrek.

Entah bagaimana langkah kecil yang ia ambil kini bisa saja meruntuhkan masa depannya. Osvik benar-benar ingin meratap tapi ia tidak punya waktu untuk melakukannya.

Osvik juga tidak memiliki referensi untuk dijadikan panduan karena krisis kelangkaan es batu satu kali pun belum pernah terjadi di Benua Amstell.

Namun entah kenapa, Osvik merasa pekerja Amethyst Merchant dihadapannya sepertinya tidak memahami betapa berbahayanya jika kelangkaan es batu dibiarkan berlangsung terlalu lama. 

Ditambah lagi, meski wajah dan ekspresi pekerja tersebut tampak sangat memelas, sedikitpun tidak ada rasa gentar atau gugup yang terpancar di matanya meski ia sadar dirinya sedang bertatap muka dengan seorang bangsawan.

Dengan kasual Dariek berkata kepada Osvik.

"Ada kemungkinan pekerja Amethyst Merchant tidak akan pernah datang ke kediaman Ser yang terhormat. Ada kemungkinan pesanan Anda juga tidak akan pernah dikirim."

Ge-deng!

Untuk sesaat pandangan Osvik menjadi gelap, sementara Dariek mengembalikan dua gulungan yang sebelumnya ia sodorkan sambil melanjutkan kata-katanya.

"Pak Tua Dourk berhak untuk menghentikan kerjasama dengan Amethyst Merchant. Namun ia tidak berhak memilih siapa yang akan menggantikannya. Pak Tua Dourk ditunjuk langsung oleh Ser Slane, pemimpin tertinggi Amethyst Merchant. Jadi hanya Ser Slane yang bisa menentukan penggantinya."

Osvik menyipitkan matanya dan memandang Dariek dengan penuh intimidasi sebelum berkata.

"Tahukah kau siapa diriku?"

Dariek menggeleng perlahan dan dengan penuh wibawa Osvik melanjutkan.

"Aku adalah Osvik Terrek, anak tertua Count Terrek dan satu-satunya calon penggantinya. Sadarkah dirimu kalau aku memiliki wewenang untuk menutup pos ini dan menghentikan kerja sama antara Amethyst Merchant dan petani serta peternak di Region Kandez."

"Kalau begitu kami akan segera berbenah dan kembali ke Magwurt City."

Osvik seketika tergagap sementara butiran keringat dingin bermunculan di dahinya. Seumur hidup ini adalah pertama kalinya ia mendapati ada orang yang tidak terintimidasi oleh nama Count Terrek. Apalagi ia menggunakan nama ayahnya tersebut saat ada di Region Kandez dan bahkan hanya beberapa km dari Walluo City.

"Tunggu!"

Pekik Osvik dengan suara setengah menjerit, dan Dariek pun segera menghentikan langkah kakinya.

"Apakah ada hal lain yang bisa saya bantu untuk Ser Osvik?"

"Jangan salah paham, aku tidak pernah berniat mengusir kalian."

Count Terrek dan Lady Yuuri sudah mewanti-wanti Osvik agar tidak perduli apapun yang terjadi ia tidak boleh mengganggu transaksi antara Amethyst Merchant dan keluarga petani dan peternak di Region Kandez. Mengingat pajak yang diperoleh Region Kandez dari transaksi tersebut cukup besar.

Count Terrek dan Lady Yuuri bahkan secara tegas menyarankan agar Osvik menjauh dari pekerja Amethyst Merchant demi memadamkan potensi konflik.

Jadi kalau pekerja Amethyst Merchant sampai pergi meninggalkan Region Kandez tidak lama setelah kunjungannya, maka tidak diragukan lagi Count Terrek dan Lady Yuuri akan memukuli dirinya hingga setengah nyawanya melayang sebelum bertanya apa yang sebenarnya terjadi.

"Kalau begitu ijinkan saya mengucapkan terima kasih atas pengertian Ser Osvik. Kami hanyalah pekerja kecil yang hidup dengan menjalankan instruksi yang kami terima, tidak lebih tidak kurang."

Osvik ingin mengumpat, tapi bayangan ketika tahun lalu ia dipukuli oleh Count Terrek dan Lady Yuuri hingga harus terbaring di ranjang selama tiga bulan membuatnya berhasil menahan diri.

"Baiklah, kerjakan apa yang menjadi tugas kalian dan anggap aku tidak pernah datang kemari."

"Ser Osvik, jika Anda berniat pergi ke Magwurt City, ada beberapa hal yang harus saya beritahukan kepada Anda karena Magwurt City menggunakan sistem keluar masuk yang agak berbeda dari kota lain."

"Tidak perlu."

Jawab Osvik sambil menggelengkan kepala.

Sadar ia tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya dan keadaan justru bisa semakin memburuk jika ia tidak segera menyingkir, Osvik pun segera keluar dari Pos Dagang Joker.

'Aku harus segera memeriksa apa yang terjadi pada Kedai Dourk dan melaporkannya kepada Ser Slane.'

Gumam Dariek sambil menatap kereta yang ditumpangi Osvik bergerak menjauh menuju Walluo City.

- - - -

Gerbang Barat Magwurt City

Pukul 1012, 26 Agustus 2025

Pagi-pagi buta Osvik sudah berangkat ke Magwurt City. Ia ditemani tiga Maester yang bekerja untuk Merry Gold Union dan dikawal oleh tiga lusin pengawal pribadi Count Terrek.

Osvik sadar kalau Amethyst Merchant bukanlah usaha dagang biasa. Karena itu Osvik bertekad untuk tidak bersikap lemah agar tidak dipandang rendah. Ia harus masuk ke Magwurt City dengan penuh wibawa tidak perduli berapapun harganya.

Begitu ia mendengar kalau rombongannya harus mendaftar ke kantor registrasi layaknya kriminal yang akan masuk ke sebuah kota, Osvik pun dengan riang menyambut kesempatan untuk menunjukkan wibawanya tersebut.

"Apa maksudmu aku harus mengurus ijin masuk ke kantor registrasi? Tidak bisakah aku membayar retribusi masuk di gerbang seperti di kota lain? Tidak bisakah kau melihat aku adalah bangsawan dan bukan kriminal yang harus diperiksa terlebih dahulu sebelum masuk ke sebuah kota."

"Maaf Ser yang terhormat, Magwurt City menggunakan prosedur keluar masuk yang agak berbeda dengan kota lainnya. Jadi mohon pengertiannya."

Sejujurnya Osvik sudah melihat puluhan kereta bangsawan dengan lambang Tarai Region, Liqua Region atau Darpha Region berbelok masuk ke kantor registrasi yang dimaksud oleh Kapten dari Tuscan Guard setelah melewati gerbang Magwurt City.

Namun hal tersebut justru membuat Osvik semakin ingin menunjukan kalau dirinya layak mendapat perlakuan berbeda.

Osvik memandang Kapten di hadapannya tanpa menyembunyikan kejengkelan di hatinya sebelum berkata.

"Tuscan Region dan Amethyst Merchant memang sudah berhasil membuat Koalisi Utara bertekuk lutut. Namun tidak bisakah kau lihat kalau aku datang dari Region Kandez. Atau kalian pikir kalian bisa memandang sebelah mata terhadap Region Kandez?"

"Tentu saja tidak, lagipula prosedur keluar masuk di Magwurt City sama sekali tidak ada hubungannya dengan hasil akhir konflik dengan Koalisi Utara. Prosedur tersebut diberlakukan demi kenyamanan bersama."

"Omong kosong!"

Osvik mendengus kecil, sementara di dalam hati ia merasa girang karena perhatian beberapa bangsawan yang akan masuk ke Magwurt City mulai terarah kepadanya.

Sambil menunjuk 14 kereta di belakangnya Osvik berkata.

"Aku membawa mekanisme milik Amethyst Merchant yang harus segera diperbaiki dan secepatnya dibawa kembali ke Region Kandez. Aku tidak punya waktu untuk omong kosongmu. Semakin lama aku tertahan di sini, artinya semakin besar penghinaan yang kau berikan kepada Region Kandez."

Kapten dari Tuscan Guard memandang sekilas 14 kereta di belakang Osvik yang semuanya tampak mencurigakan sebelum berkata.

"Kami juga harus memeriksa isi kereta tersebut sementara Anda melakukan registrasi."

"Kalau begitu mari kita lihat bagaimana kau akan melakukannya."

Dengan penuh wibawa Osvik lalu memerintahkan rombongannya untuk terus berjalan memasuki Magwurt City.

Kapten dari Tuscan Guard pun mendesah dalam diam sebelum memberi instruksi dengan kalem.

"Lumpuhkan mereka."

Puluhan anggota Tuscan Guard yang bersiaga di sekeliling rombongan Osvik segera mencabut benda kecil berbentuk mirip huruf L dari pinggang mereka, menggenggamnya erat-erat dengan kedua tangan dan mengarahkannya ke depan.

Dengan sigap pengawal Osvik segera mencabut senjata dan membentuk perimeter pertahanan. Orang-orang yang sempat tertarik oleh perdebatan antara Osvik dan Kapten dari Tuscan Guard pun segera berlari menjauh agar tidak terseret dengan kontak berdarah yang akan segera terjadi.

"Lindungi Ser Osvik apapun taruhannya!"

Pekik komandan pengawal pribadi Count Terrek dengan lantang, di saat yang sama dari benda berbentuk mirip huruf L yang diacungkan anggota Tuscan Guard melesat dua jarum yang terhubung ke dua buah tali, tepat ke paha Osvik, ketiga Maester dan seluruh pengawal pribadi Count Terrek.

TZZZZZZZZZZ!!!

TZZZZZZZZZZ!!!

TZZZZZZZZZZ!!!

TZZZZZZZZZZ!!!

Bunyi dengung kumbang seketika bersahut-sahutan, disaat yang sama Osvik dan rombongannya meringis dari telinga ke telinga sementara tubuh mereka mengejang kecil sebelum roboh ke atas tanah, masih dalam kondisi meringis dan tubuh yang sesekali mengejang.

Di antara rombongan yang dipimpin Osvik, hanya Maester Kallep yang mengerti apa yang terjadi pada tubuh mereka. Karena ia pernah mengalami hal serupa.

Hanya saja pada pengalaman sebelumnya ia hanya merasakan tubuhnya menjadi mati rasa. Ia bahkan tidak bisa bernafas dan mengira dirinya akan mati karena kehabisan udara. Sedangkan dalam pengalaman kali ini, ia merasakan tubuhnya menjadi lumpuh namun tidak mati rasa. Sebaliknya ia merasakan sengatan yang luar biasa tajam ke setiap bagian tubuhnya, dari ujung kaki hingga ujung kepala.

'Mereka bahkan bisa menggunakan listrik sebagai senjata. Sungguh pemikiran yang sangat cemerlang.'

Gumam Maester Kallep di dalam hati sebelum kesadarannya menguap.

Sementara itu Kapten dari Tuscan Guard tersenyum dari telinga ke telinga setelah melihat Osvik dan seluruh anggota rombongannya berhasil dilumpuhkan tanpa sedikitpun perlawanan. Sebagian bahkan jatuh tak sadarkan diri dengan mulut berbusa. Sedangkan yang masih sadar pun kehilangan kemampuan untuk melawan.

'Akhirnya, kami memiliki kesempatan untuk mempraktekan prosedur yang sudah kami latih hingga ribuan kali.'

Kapten dari Tuscan Guard tersenyum puas sementara tangannya membelai stun-gun di pinggangnya.

Di saat yang sama dengan sangat terlatih anggota Tuscan Guard memborgol Osvik dan anggota rombongannya, lalu membawa mereka ke Wisma Tahanan Diplomatik di belakang Kantor Registrasi bersama kereta mereka.

*****