Chereads / Suamiku Bule Kampung / Chapter 4 - Impian seorang lelaki

Chapter 4 - Impian seorang lelaki

"henryy, henryy." teriak Stjin

Tak kunjung ada jawaban dari henry , stjin menyusul henry yang sudah berdiri kaku di ambang pintu sambil menatap gadis cantik yang berada dihadapanya.

"henryy,henryy giliran lihat cwe cantik genit," batin Stjin melangkah ke arah henry dengan menepuk pundaknya

"ehh stjin," ujar Henry

"kenapa di panggil ga jawab?"

"a...anu, stjin itu cwe siapa?, cantik bener." bisik Henry mengalihkan pembicaraan

Jlekkkkkk

Stjin menginjak kaki henry. diraut wajah henry ia menahan rasa sakit dengan mengembungkan pipi.

"a..."

"ehhh, Viola ada apa?" ucap Stjin tersenyum

"maaf bang, abang belum bayar kontrakan selama 2 tahun ini," kata viola mengasongkan buku catatan keuangan

"haduhh gede banget nihh, bisa dicicil ga?" jawab Stjin membuka lembaran buku yang sudah ditanganya

"okk boleh bang,kalau bisa dikasih waktu 1 tahun bayarnya dobel." Pekik viola meraih buku tersebut lalu pergi meninggalkanya

"cwe aneh," batin Stjin

Meskipun mempunyai banyak uang tetapi stjin tak mengingat kalau nge'kos harus dibayar jadi terpaksa ia menggunakan uang sisa liburanya untuk membayar kos"an.

"stjin, itu uang buat apah banyak bener?"

"kepo bukan urusan lo." ucap Stjin cepat

"yayyaya," ucap Henry mengangguk

Perubahan susana mulai berganti malam ini henry sedang memandangi langit-langit malam di kursi kayu dekat pohon rumah kos, stjin menghampirinya dengan sebuah gitar tua ditanganya.

"hy broo bengong ajah?, lagi mikirin apa nih?" tanya Stjin

"gw lagi mikirin seseorang, padahal gw baru pertama kali ketemu dia."

"siapa?"

"cwe yang tadi, kalau ga salah namanya siapa yh gw lupa?" tanya Henry yang masih sibuk melihat bintang

"oh itu, namanya viola, dia itu primadona dikampung ini, dia juga anak yang punya kos-kos'an hen," jelas Stjin sambil memetik gitar

"oh jadi dia anak yang punya kos-kos'an kelihatanya sih jutek,tapi dia itu memang cantik, lo ga suka sama dia stjin?" tanya Henry melirik ke arah Stjin

"ngga, gw ga suka cwe jutek terus cuek, gw lebih suka cwe bawel tapi dia tuh gokil terus ga sombong,"

"oh gitu, syukur lah jadi gw bisa berjuang." kata Henry tersenyum

"haha, iya brooo gw dukung lo,kalau emang itu yang terbaik, tapi kira-kira lo udah pernah pacaran?" tanya Stjin penasaran

"haha,boro-boro pacaran dulu gw hidup susah mana ada yang mau sama gw, tampang pas-pasan ga kaya lo ganteng dari lahir abis itu tajir lagi." jelas Henry

"gw ganteng,gw tajir tapi gw mahal brooo, gw ga gampang suka sama cwe!" ketus Stjin

"iya-iya gw percaya, gw baru pertama kali jatuh cinta stjin,"

"hah,serius lo?"

"iya gw serius,niatnya sih gw merantau mau nyari istri, tapi gw baru satu hari kesini ajah udah cinta sama cwe. Gw cuman takut aja,ntar gw malah pacaran dan belum tentu juga itu cwe mau jadi milik gw atau istri gw."

"yaudh sabar broo, itu ujian asal lo yakin gw sih ngedukung lo buat dapetin viola," kata Stjin menaikan kedua halisnya

"okk brokkk thankk you."

"urwelll," ucap Stjin ber'toss--henry membalas tos'an tersebut

Prokkkk Prokkk....