Di saat asyik menunggu tiba – tiba ponselnya berdering, terpampang nama Calvino menghiasi layar. Seketika di buat bertanya – tanya, angkat tidak ya? Kalau tidak di angkat, Kakak pasti curiga tapi, kalau ku angkat ada Leo di sini, bagaimana ini? Batinnya, ekor matanya melirik ke arah dapur.
Ia tersentak, ponsel kembali berdering. Akhirnya memutuskan berbicara dengan sang kakak. "Iya Kak."
"Bagaimana kabarmu sayang?"
"Sudah lebih baik. Apa Kakak sudah bertemu Lenata?"
"Belum. Apa kamu sudah makan malam? Apa sudah di minum obatnya?"
"Sudah Kakak. Jangan terlalu mengkhawatirkanku, aku ini sudah dewasa. Kakak urus saja urusan Kakak sendiri. Dan yah, tolong segera temui Lenata. Jangan biarkan masalah kalian ini berlarut – larut."
"Sepulang dari Dubai Kakak pasti akan menemuinya."
"Dubai … untuk urusan apa Kakak ke Dubai? Papa, Mama kan ada di sana."