Tatapan Clause berubah nyalang. "Angkat wajah mu Bram!"
"Aku minta maaf, Mom. Aku tidak bermaksud menyembunyikan kenyataan ini."
"Sudahlah Mom. Jangan memarahi Mas Bram. Marahi saja aku karena aku yang meminta Mas Bram untuk tidak memberitahu Mom."
"Diam kau! Aku sedang bicara dengan suami mu. Biar suami mu yang menjelaskan!"
Wajah Bramantara menyirat penyesalan mendalam karena sudah menyakiti hati yang sangat di sayanginya tersebut. "Ceritanya panjang Mom, tak akan selesai ku ceritakan dalam waktu sehari."
"Apa maksud mu?"
Bram menghembus nafas panjang, wajahnya menyirat beban berat. "Ada apa?" Tanya Clause. Bramantara terdiam, tak berniat menjawab pertanyaan mertuanya tersebut. Yang di lakukannya hanya menatap dengan tatapan tak biasa dan hanya Clause yang tahu arti dari tatapan menantunya itu.