Jantung Sintia benar-benar berdebar setelah mendengar apa yang Zafran ucapkan tadi. Lagi-lagi Sintia merasa bahwa sekarang ini dirinya berada di ambang kebimbangan. Tidak ada yang bisa dimengerti tanpa mengetahui apa kelebihan dan kekurangan diri sendiri, sekarang pun Sintia tidak tahu lagi harus berbuat apa karena apa yang diucapkan Zafran tadi rasanya hampir mirip seperti Zafran yang katakan di pagi hari sebelum terjadi kecelakaan yang menimpa dirinya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa ucapan Zafran lebih bisa membuat Sintia merasa tenang dibandingkan ucapan Anam. Namun, Sintia juga sadar bahwa dirinya tidak boleh seperti ini, apalagi sampai jatuh hati mengingat bahwa hati Zafran hanyalah untuk Zea. Mana mungkin Sintia mau merebut kebahagiaan orang lain karena hal itu akan menjatuhkan dirinya sendiri. Jadi, cukup diam dan rasakan saja bagaimana rasanya ketika dalam posisi tersebut dan jangan lupa cari jalan keluar.
