"Ih, apaan sih, Ma? Jangan buat pertemanan kita jadi hancur deh. Dian kan sudah bilang kalau kita berdua sudah lama berteman dan nggak ada lagi istilah canggung. Kalau sikap Mama gini bikin salah satu di antara kita berdua jadi canggung gimana?" Tanya Dian.
"Mana ada rasa canggung. Zea saja sudah Mama anggap sebagai anak sendiri. Lagian kamu jadi orang lurusan banget, susah banget diajak untuk bercanda. Sekalinya bercanda malah dibikin serius. Mama sangat yakin kalau hidup kamu itu terlalu netral karena nggak ada gregetnya. Selain itu, pasti kamu itu mudah baperan," tebak Arini sambil menyipitkan mata dan menuding Dian menggunakan jari kanannya, sedangkan tangan sebelahnya sedang digunakan untuk memegang piring plastik yang berisi makanan.
"Zea sangat setuju apa yang dikatakan Dian. Kita sudah janji akan sehidup semati dalam status persahabatan," ujar Zea.
