"Tadi aku ke kantormu tapi Ardi bilang kamu ke rumah sakit. Aku sempat melihat mobilmu keluar jadi aku ikuti. Ternyata para cecunguk itu lebih dulu ada didepan mobilku." Dennis menunjuk 5 orang pria yang tergeletak dipinggir jalan meringis kesakitan karena mendapatkan tembakan di tangan dan lulut mereka, tanpa membuat mereka kehilangan nyawa.
"Terima kasih. Aku berhutang nyawa padamu. Sebentar, aku mau menginterogasi mereka dulu." Jawab Thomas sambil menepuk bahu pria bermata biru hazel tersebut.
Thomas mendapati ke 5 pria yang terkapar tersebut mengaduh kesakitan karena mereka terkena luka tembak oleh anak buah Dennis. Thomas memilih salah seorang yang menggedor kaca jendelanya tadi. Pria bermata biru itu berjongkok dengan badan tegak.
"Siapa yang menyuruhmu?" Thomas membalikkan tubuh pria itu yang mengaduh kesakitan karena telapak tangannya bolong di tembus timah panas.