"Toloooong, tolong saya ..." Suara rintihan seorang perempuan terdengar tidak jauh dari tempat Dinda berdiri. Suara yang lemah dan penuh pengharapan untuk bisa bebas dan keluar dari himpitan reruntuhan bangunan.
Dinda menguatkan indera pendengarannya erat-erat. Siapapun itu, dalam keadaan seperti ini wajib mendapatkan pertolongan. Meskipun para penjahat sekalipun.
Selang beberapa lama suara itu tidak terdengar lagi. Kobaran api di dimana-mana sempat membuat Dinda bingung harus mencari kemana. Banyak petugas pemadam lalu lalang dan mereka mengenakan masker. Sementara Dinda hanya tidak mengenakan alat pelindung apapun.
Sebuah tangan menarik tubuhnya dan membopongnya diatas bahu keluar dari bangunan yang hampir runtuh.