Dalam tidur singkatnya, Dinda merasakan ada angin lembut berhembus menerpa wajahnya. Tidak hanya angin, tapi juga sesuatu seperti.... bibir. Oh iya, bibir yang hangat dan kenyal menempel dibibirnya. Semakin lama bibir itu mendominasi dirinya. Melumat dan membuat napasnya tersengal-sengal. Tidak hanya bibirnya yang menjadi sasaran, Dinda merasa tubuhnya mendapat sentuhan tangan besar yang meraba lembut mulai dari paha, perut, pinggang , hingga ke dada dan lehernya.
"Aaahhh.... ahhhh...." Dinda mendesah dan melenguh merasakan kenikmatan ada seseorang yang menghisap kuncup buah dadanya dan menyesap lehernya. Kedua tangannya tidak bisa digerakkan tapi tubuhnya seolah-olah melayang sedang digendong menuju suatu tempat tapi entah kemana.
Dinda merasakan tubuhnya ada diatas.... kasur. Dinda tidak bisa memberontak sama sekali. Apakah aku mengalami rep-repan lagi seperti di kantor? Batin Dinda.