"Oya, tentang Sinta, biar aku yang menggajinya karena dia bekerja di perusahaanku. Selain itu ...."
"Aku sudah menggajinya di muka selama 1 tahun kedepan." Potong Arya.
"Apa? Kenapa bisa begitu? Harusnya aku yang menggajinya. Ya sudah, aku akan mentransfer gaji Sinta 1 tahun itu ke rekeningmu. Kalau kamu tidak mau bilang berapa nominalnya, aku tinggal tanya dia. Dan kalau dia tidak mau bilang, aku akan pecat dia!" Ancam Dinda. Arya tertawa terbahak-bahak mendengarnya.
"Kenapa kamu tertawa? Ada yang lucu?" Dinda menatap Arya dengan pandangan sinis.
"Kamu seperti anak kecil yang berebutan ingin membayar." Jawab Arya geleng-geleng kepala sambil memencet kedua kelopak matanya yang tampak kelelahan.
"Kamu lelah? Sebaiknya segera pulang dan istirahat. Besok pasti berangkat pagi-pagi kan?"
"Ya, aku minta penerbangan pagi. Bagas dimana? Aku ingin melihatnya sebentar sebelum aku pergi." Pinta Arya.