"Bagaimana? Sudah kamu dapatkan orangnya?" Benjamin datang ke kantor Dennis membawa berita yang ditunggu-tunggu.
"Valerie. Dia melihatmu datang ke kafe semalam dan menyogok pelayan untuk memasukkan sesuatu ke minumanmu. Aku mendapatkan pelayan itu saat berangkat kerja tadi pagi."
BRAKKK! Dennis memukul keras-keras meja dihadapannya dengan kepalan tangan kokohnya.
"Hah, mereka sekeluarga tidak akan ada kapoknya kalau belum sampai kehilangan nyawa!" Mata Dennis memerah menahan amarah.
"Dia dendam karena keluarga dan bisnis keluarganya hancur. Dan, dia merasa semua itu karena.... kamu dan istrimu." Jawab Benjamin.
"Mereka duluan yang cari gara-gara. Sekarang dimana Valerie?"
"Ada di markas. Kamu mau kesana?"
"Tidak perlu. Cukup pastikan dia merasa hidup segan mati tak hendak. Apakah kamu bisa melakukannya?" Tanya Dennis.