"Selain itu, tentu paman dan bibi masih ingat ketika memaksa Thomas untuk menikahi wanita yang tidak dicintainya, hanya demi menyenangkan paman dan membalas budi karena telah merawat Thomas sepeninggal orangtuanya. Tahukah kalian betapa dia sangat tersiksa? Hanya demi membalas budi, dia rela meninggalkan istrinya di Indonesia. Hanya demi membalas budi, dia menjadi hampir gila karena mendengar aku mengajukan gugatan cerai. Aku rasa cukuplah balas budi yang Thomas bayar saat dia harus menikahi Carol. Bukan begitu?" Dinda mengakhiri monolognya dengan napas sesak mengingat semuanya.
Ruangan ini mendadak sepi. Masing-masing orang mengembara dengan pikirannya sendiri. Namun, tiba-tiba Dinda berkata,