"Ibu tarik napas dalam-dalam. Tunggu aba-aba dari saya langsung dorong sekuatnya ya. Matanya jangan ditutup." Dania mencengkeram tangan Umara kuat-kuat. Tanpa sadar kuku pendeknya yang sudah dipotong 2 hari lalu menekan kuat kulit Umara.
"1... 2... 3..."
"Euuugghhhh..." Dania mengejan panjang dengan sekali dorongan seperti yang pernah diajarkan oleh guru kelas kehamilannya.
"Eaaaa eaaa eaaaa ..." Suara tangisan malaikat kecil pecah menggelegar memenuhi ruangan bersalin. Dania lemas dan tersengal-sengal napasnya. Akhirnya aku menjadi seorang ibu, gumam Dania.
"Sayangku, kau hebat." Umara mencium kening sang istri yang banjir keringat. Dokter yang membantu persalinan langsung memperlihatkan bayi mungil tersebut ke arah Dania dan Umara, pasangan yang sangat berbahagia karena baru resmi menjadi orangtua hari ini.
"Anaknya cantik sekali dan lengkap tanpa kekurangan suatu apapun." Ucap Dokter.