Sedangkan Bryan (Ayah Dennis) adalah warga negara asli Canada yang bertemu Viona saat Viona sedang menamatkan kuliahnya di University of Toronto. Bryan yang masih beda keyakinan dengan Viona, butuh waktu 1 tahun lebih untuk memantapkan dirinya menjadi mualaf hingga akhirnya Viona pun luluh dan mau menerima lamaran Bryan. Pernikahan mereka berlangsung di tempat kelahiran Viona di Semarang dengan adat Jawa yang membuat Bryan menjadi pengantin pria paling fenomenal saat itu karena perawakannya yang beda sendiri dengan semua tamu undangan. Namun, Dennis dilahirkan di Toronto karena sejak menikah hingga memiliki anak, Viona sudah menetap di Kanada mengikuti sang suami bekerja, sementara dia mengajar di almamater kampusnya.
"Pagi .... " Sapa Desia begitu melihat Dennis yang keluar dari kamar sudah mandi dan rapih mengenakan kemeja dua kancing berbahan katun atau yang biasa disebut polo shirts, dengan warna gelap kesukaannya dan celana kargo warna hitam.