Sinar matahari memancarkan sinarnya dengan cerah. Secerah wajah seorang pria yang senyum-senyum dari tadi sejak keluar kamar dan duduk di kursi makan. Para pembantu dan ajudannya Wisnu ikut tersenyum senang karena majikannya baru kali ini tersenyum lagi. Sejak menikah dengan nyonya Shelly, wajahnya selalu dingin dan bengis. Siapapun tidak ada yang berani menegur dan bertanya padanya.
"Wisnu atau pak Wisnu atau apalah, jangan lupa hari ini urus berkas-berkas yang aku minta kemarin." Perintah Arya sambil meletakkan daun selada dan telur goreng tanpa minyak ke atas roti gandum utuh. Sarapan sehari-hari Arya yang simpel namun mampu membuatnya kenyang seharian. Kopi hitam tanpa gula dipilihnya di pagi hari. Meskipun pria bermata coklat ini penikmat kopi latte tapi dia membatasi konsumsi hanya 1 cangkir kopi latte sehari. Tidak ada yang peduli pada kesehatan orang lain selain diri sendiri, begitu pikir Arya.
