"Lepaskan aku, aku tidak akan kemana-mana." Siska berjanji
"Oya? Aku kok tidak percaya." Rico menepuk-nepuk bokong bulat milik Siska yang sangat menggugah naluri kejantanannya. Ditambah dua gundukan bulat milik perempuan ini yang menggesek-gesek dada bidangnya selama dia menggendongnya.
"Awww, hentikan! Kamu jangan kurang ajar!" protes Siska. "Aku harus kembali ke kantor. Turunkan aku." Pinta Siska.
"Hehehe, aku sudah meminta ijin pada atasanmu untuk membawamu seharian. Dia setuju saja karena aku bilang kalau aku adalah ayah anak kamu." Bisik Rico
"APA?? Lepaskan aku!!"
Rico membopong Siska hingga ke kamar tidur dan menutup pintu menggunakan kaki tangannya.
"Kamu mau apa? Jangan macam-macaaam! Ummpphhh"
Teriakan perempuan terbopong tidak dihiraukan oleh Rico. Justru, Rico meredam teriakan dengan melumat bibir perempuan berseragam blazer hitam dengan liar. Tubuh Siska di hempaskan ke atas ranjang luas empuk yang ditutup oleh sprei berwarna putih polos. "Awwww. Hentikan!"