"Ehh, aku dimana?" Matanya masih belum bisa melihat dengan baik situasi. Yang dia ingat terakhir kali adalah dibius didalam mobil.
"Cih, besok kalian akan melangsungkan akad yaa. Hmm, kenapa buru-buru? Apa kamu wanita jalang sudah tidak sabar lagi untuk tidur dengan lelaki ku?" Dagu Dinda yang semula diangkat lalu dihempaskan wanita yang merupakan bos dari aksi penculikan malam ini. Kuku panjang dari wanita bos penculikan itu melukai tipis dagu Dinda walau hanya tergores.
Dinda mencoba mengingat siapa wanita kejam dihadapannya. Tapi, dia tidak bisa.
"Kalian bebas melakukan apapun padanya. Tapi ingat, jangan meninggalkan jejak sedikitpun!" Wanita tersebut meninggalkannya untuk dijadikan mangsa para lelaki buas dan penuh nafsu di binar-binar mata mereka.