"Desia, beberapa waktu yang lalu kamu kan sempat jadi sekretarisnya pak Dennis. Tapi, mulai hari ini bos kamu adalah pak Alan. Kantor kamu sekarang ada dilantai 2. Kamu bisa beres-beresin barang kamu sekarang dan langsung bekerja hari ini juga ya. Oke begitu saja. Silahkan keluar. Oya, tolong panggil Maya masuk sekarang." Desia terdiam mencerna semua kalimat beruntun yang dikatakan Rico, atasannya.
Kemana bos mesum itu, apakah karena kejadian kemarin, dia keluar, batin Desia. Ingin Desia bertanya kemana bos mesum itu tapi semua hanya tertahan di bibirnya yang mengatup rapat.
Perpindahan kantor dari tempat sebelumnya ke yang sekarang menimbulkan gelombang huru-hara, kemana bos tampan yang dingin itu. Banyak yang kecewa terutama para karyawan perempuan yang tidak akan bisa melihat lagi pemandangan indah setiap harinya.