"Kencan buta?" Tiba-tiba disamping mereka sudah berdiri Dennis dengan tatapan tajam mematikan ke arah Desia, yang sejak tadi mengamati dua perempuan asyik ngobrol saat jam kerja.
"Kyaaaaaa....."
"Kamu ikut aku ke ruangan." Dennis berjalan cepat mendahului Desia ke dalam ruangan.
"Aku bawa berkas-berkasnya ya yu. Kalau sudah selesai, aku letakkan diatas mejamu." Desia mengambil tumpukkan berkas yang dibawa Ayu dengan langkah gontai menuju ruangan pria yang tidak ingin ditemuinya. Ayu yang melihat Desia hanya bisa menggerakkan kepalanya ke kanan tanda kebingungan dan berbalik menuju mejanya.
"Kencan buta, hah." Dennis berdiri dengan kedua tangan dimasukkan kedalam kantong celana. "Jadi, kamu menolak ku karena sudah punya lelaki kencan buta?"
