Pintu gerbang cluster terbuka seiring dengan keluarnya seorang satpam yang memberikan tanda hormat ke salah satu penghuni perumahan mewah tersebut.
"Bagaimana penampilanku Ar? Bajuku gak norak kan yaa? Make up ku gak tebal kan ya? Duh, aku pakai sepatu kets lagi hari ini."
"Kamu cantik kok, santai saja. Aku gak akan bawa pulang sembarang perempuan menemui mama papa. Kamu perempuan pertama yang aku kenalin. Dan, terakhir mauku." Arya mencoba menenangkan perempuan panik yang seketika tidak percaya diri.
Bel pintu ditekan tanpa mengeluarkan satu bunyi pun karena memang bunyi yang dihasilkan bel pintu hanya ke dalam rumah, tidak sampai keluar. Arya bisa saja langsung masuk tanpa membunyikan bel seperti biasa. Tapi, ia ingin orangtuanya bersiap-siap terlebih dahulu didalam. Ya, Arya sudah memberitahukan terlebih dahulu perihal kedatangannya nanti bersama perempuan sederhana yang baru dipacari 1 bulanan ini.
"Tuan muda Arya, tuan dan nyonya besar sedang berada di teras samping bersama....." Arya langsung menggandeng tangan Dinda masuk rumah melewati ruang keluarga dan belok ke lorong menuju teras samping, sebelum mendengarkan sampai selesai ucapan salah seorang pelayan orangtuanya. Benar saja, disana ada orangtuanya dan.... Shelly. Cih, untuk apa perempuan itu datang, batin Arya.
"Arya, pah Arya datang. Kemari sayang." Wanita yang sangat ekspresif dengan gaun rumahan namun tidak meninggalkan ciri khas seorang wanita kaya raya memanggil suami tercintanya yang sedang menikmati aneka bunga terhampar disekitar. Dan, ada gadis muda cukup cantik mungkin seusia dirinya duduk bersebelahan dengan mama Arya.
"Ma, Pa, kenalkan ini Dinda, calon istri Arya." Jleb, Dinda spontan membelalakkan matanya dan mencubit kecil telapak tangan Arya yang masih belum melepaskan telapak tangannya.
"Hehehe, Arya...kamu..." Dinda berbisik sangat pelan ditelinga kiri lelaki yang sempat membuat jantungnya seolah-olah naik roller coaster dibawa jungkir balik tidak karuan beberapa detik yang lalu. Dan, Arya hanya tersenyum tenang semakin menambah kesan plus dokter tampan dimatanya.
"Oh, sejak kapan kalian bertunangan? Kok mama papa tidak diberitahu?" Sama ma, akupun baru tau, batin Dinda pasrah. Dinda melihat sekilas papa Arya pembawaanya tenang tapi sorot matanya tajam, Dinda hanya bisa tertunduk.
"Tante, senang bertemu om dan tante. Saya Dinda, juga teman sekolah Arya saat SMA." Dinda menghampiri mama papa Arya dan memberi salim hormat layaknya yang muda ke yang tua.
Dinda sempat melihat dari ekor matanya kalau perempuan disebelah mama Arya menatapnya sinis dan bibirnya mencibir tidak suka. Ah, siapa perempuan ini? Arya gak punya kakak atau adik perempuan. Jangan-jangan.....
"Hai Ar, lama gak ketemu. Kamu susah sekali ditemui. Ditelpon pun gak pernah diangkat. Kamu...." Ucapan sang perempuan yang menghampiri Arya sambil meletakkan tangannya di lengan kanan Arya, terhenti karena ditepis Arya yang terlihat jelas tidak suka dengan sikapnya.
"Jaga sikap kamu Shel." Hanya 1 kalimat dari Arya mampu membuat semua yang hadir terdiam membeku. Orang tua Arya paham betul sifat anak bungsunya yang keras dan dingin ke semua orang. Beda dengan abangnya yang mudah bergaul dengan siapa saja. Walau begitu, Arya adalah anak paling perhatian dan selalu siap sedia kala orangtuanya membutuhkan kehadirannya.
Dua cangkir minuman sirup berwarna merah dihantarkan seorang pelayan dan tersaji hati-hati dihadapan Dinda Arya.
"Kamu jangan tegang hun, mama papa bukan serigala kok, hehehe. Ya kan Ma Pa?"
"Apaan sih kamu Arya, bikin takut anak gadis orang saja. "Sahut mama Arya. Penampilan Dinda yang sederhana namun cantik memikat hati, riasan tidak mencolok, dan pakaiannya santun, pantas saja anak gunung es nya luluh, batin mama Arya.
"Nak Dinda juga kerja atau masih kuliah?" Kali ini pertanyaan keluar dari mulut papa Arya.
"Saya kerja om, lulus kuliahnya sudah 4 tahun yang lalu." Dinda menjawab dengan santun.
"Dinda mesti anak pertama yaa?" Tebak Mama Arya.
**********
1. Tinggalkan jejak komen kalian untuk cerita lebih baik (◍•ᴗ•◍)
2. Penulis usahakan UP setiap hari minimal 1 bab \(^o^)/
3. Power Stone kalian membuat penulis lebih semangat lagi berkarya (◍•ᴗ•◍)❤
4. Berikan aku GIFT jangan lupa yaa (๑˙❥˙๑)
IG: @anee_tavel