"Kamu tahu sayang? Dulu aku selalu membayangkan meja ini akan dipenuhi oleh istri dan anak-anakku. Kami akan kumpul bersama saat waktunya makan pagi dan malam hari. Tapi, bagaimana mau punya istri dan anak-anak kalau hari-hariku pun disibukkan dengan urusan kantor yang tiada habisnya." Wisnu yang Lani lihat sekarang berbeda dengan Wisnu yang dia selalu lihat di kantor.
"Pertama kali masuk kantor, aku pikir mas Wisnu malah seorang .... Karena setiap mas Wisnu lewat selalu menjadi bahan gosipan renyah pada karyawati, hehehe. Maaf ya mas, aku tidak tahu saat itu." Lani tersenyum canggung dan malu.
"Sebenarnya mereka tidak salah juga sih berpikir demikian. Karena, aku juga tidak pernah terlihat pergi bersama seorang perempuan. Sudahlah, kita makan dulu ya. Coba rasakan makanan dan minuman buatanku." Lani tersenyum senang. Dia pun mencicipi terlebih dahulu jeruk peras mint ala Wisnu.