"Din, aku butuh teman untuk saling berbagi cerita dan penyemangat aku untuk tetap menjalani hari-hari. Dan, aku merasa kamu itu cocok banget buatku, hehe. Kamu tau kenapa?" Dokter jomblo itu menyandarkan punggungnya ke kursi mobil dan menyatukan kedua tangannya dibelakang kepala.
Yang ditanya hanya bisa menggeleng pelan sambil tetap memandang keluar kaca mobil hitam tak tembus pandang dari luar itu.
"Karena.....kamu gak pernah menuntut. Kamu perempuan sederhana ditengah hiruk pikuknya ibukota. Meskipun sekarang lebih cantik dan modis dibandingkan dulu saat sekolah ya... hahaha." Dinda melirik Arya dan memajukan bibirnya mendengar celotehan teman lamanya itu.
"Entahlah Ar, aku belum mikirin urusan seperti ini."
"Beri aku kesempatan dan aku akan buktikan aku serius sama kamu. Usia kita bukan lagi hubungan sekedar main-main kan?" Arya menimpali
Dinda menggigit bibir bawahnya yang spontan selalu dia lakukan kala gugup melanda. Arya yang melihatnya mendadak memajukan badannya kearah Dinda setelah melepas seat belt dan spontan membuat Dinda mundur mendekat pintu mobil.
"Hentikan kebiasaanmu itu. Apalagi didepan para lelaki." Ada jari terusap di bibir sang gadis yang menahan debaran helaan nafasnya kala sang dokter tampan menyentuh bibirnya. Pertama kali dalam hidupnya seorang pria ada dihadapannya sedekat ini hanya sejarak 5cm.
Bibir Dinda berasa beku dan pikirannya blank seketika. 2 pasang mata didalam mobil saling memandang tanpa berkedip. Untunglah kaca mobil Arya tak tembus pandang dari luar. Sehingga tidak ada yang tahu apa yang terjadi didalamnya kecuali penampakan sebuah mobil mewah ditepian taman yang sedang parkir bersama beberapa mobil lainnya.
Kedua tangan Dinda menahan dada Arya mendekat.
"Oh maaf, aku gak bermaksud menakutimu."
**********
1. Tinggalkan jejak komen kalian untuk cerita lebih baik (◍•ᴗ•◍)
2. Penulis usahakan UP setiap hari minimal 1 bab \(^o^)/
3. Power Stone kalian membuat penulis lebih semangat lagi berkarya (◍•ᴗ•◍)❤
IG: @anee_tavel