"Des, bagaimana kuliahmu? Jangan lebih berat kerja part time dibanding kuliah. Biar cepet wisuda dan dapet kerjaan mapan." Dania membolak-balikkan jurnal kesehatan yang merupakan makanannya sehari-hari.
"Aman mba, aku ambil kerja part time nya sore sampai malam saja. Kerja dibawa happy gak akan kerasa capeknya, hehehe...." Desia yang baru sampai rumah dan melepas sepatu kets andalannya, mendadak mendapatkan ceramah dari kakak keduanya itu.
"Mba Nia, gak shift sore? Tumben dirumah...." Duduk di kursi panjang teras lumayan melepas penat Desia yang seharian kuliah + kerja paruh waktu.
"Aku kemarin 2 hari gantiin shift temen. Sekarang dirumah aja istirahat." Ujar Dania, seorang perawat di sebuah rumah sakit besar di Jakarta.
"Yuks kedalam saja. Diluar banyak nyamuk. Ibu sudah masakin enak buat kita. Mba juga mau obrolin sesuatu sama kamu." Dania masuk kedalam rumah duluan. Meninggalkan adik bungsunya yang masih bersandar di kursi rotan teras rumah. Tak berapa lamapun Desia menyusul sang kakak yang terkenal jutek itu.
------
"Ngga, kamu ikut aku sekarang." Arya menarik lembut pergelangan tangan kanan Dinda menuju basement Mall. Jantung Dinda serasa mau lompat. Karena selama 27 tahun hidupnya, belum pernah ada lelaki yang menggenggam tangannya kecuali sang ayah saat dia masih kecil karena ingin menyeberang jalan atau sekedar jalan-jalan.
Arya membuka pintu mobil disebelah supir dan meminta Dinda masuk. Sedangkan, Arya berputar ke sisi satunya.
"Aku anterin kamu sampai rumah yaa..'
"Tapi, taksi onlineku??" Protes Dinda.
"Aku tau kamu belum pesen kaan, ckck. Kenapa kamu menghindariku?" Mobil pun melaju meninggalkan salah satu mall terbesar di Jakarta Selatan itu.
Dinda meremas tali tas yang ada dipangkuannya. Entah mengapa sejak pengakuan Arya malam itu, Dinda merasa sudah tidak nyaman lagi kalau berduaan dengan Arya. Padahal, dulu mereka adalah teman saling bersenda gurau.
Arya menghentikan mobilnya didekat taman terdekat. Suasana masih lumayan ramai banyak orang-orang berlalu lalang disana karena jam masih menunjukkan pukul 9 malam. Waktu yang masih terbilang sore untuk warga ibukota.
"Din, aku...."
**********
1. Tinggalkan jejak komen kalian untuk cerita lebih baik (◍•ᴗ•◍)
2. Penulis usahakan UP setiap hari minimal 1 bab \(^o^)/
3. Power Stone kalian membuat penulis lebih semangat lagi berkarya (◍•ᴗ•◍)❤
IG: @anee_tavel