"Terima kasih bro Arya, kalau bukan karena kamu yang cepat membawa Bagas ke rumah sakit dan mendonorkan darahmu, entahlah apayang akan terjadi dengan Bagas. Dan, Renata akan mengalami lagi shock yang pernah membuatnya diam selama berbulan-bulan." Sahut Thomas, mengenang kembali saat Renata berhasil dia selamatkan dari masa kritisnya. Tapi, ketika dalam masa pemulihan, Renata menghabiskan waktu dengan berdiam diri, tidak mau berbicara dengan siapapun sampai proses melahirkan Bagas.
Arya semakin yakin kalau Dinda terkena amnesia. Tinggal memikirkan langkah selanjutnya untuk memulihkan ingatannya. Bagas adalah anakku, dia harus lebih dekat padaku dibanding ke Thomas, pikir Arya.
"Thom, pernahkah kamu mencoba mencari tahu siapa ayah Bagas?" Tanya Arya