Chereads / One Piece: Boundary Master (Penguasa Batas) / Chapter 100 - Chapter 99 - Penyelesaian

Chapter 100 - Chapter 99 - Penyelesaian

•×•×•×•×•

Sekitar 15 menit kemudian, Lepus datang ke Groove 26 dimana Raki dan lainnya berada.

Setelah sampai di sana, Lepus memerintahkan mereka untuk kembali ke kapal duluan sementara dia akan tetap di sana dan menunggu pasukan Marine datang.

Dan setelah menunggu sekitar 30 menit, pasukan Marine akhirnya datang.

Dan mereka cukup terkejut setelah melihat situasi para anggota Bajak Laut Khabo yang terkekang di balok kristal. Mereka lalu juga terkejut dan tegang melihat Lepus yang seorang Sichibukai juga berada di sini.

Lepus lalu menatap seorang perwira rendah yang sepertinya pemimpin dari mereka dan berkata padanya.

"45 menit.... Itu termasuk cepat atau lambat untuk merespon suatu laporan kejahatan?"

Mendengar pertanyaan Lepus, perwira itu sedikit menundukkan kepalanya.

"Maaf...."

Melihat sikap perwira itu, Lepus menghela nafas.

"Hah~.... Terserah lah.... Apa kalian tahu siapa sampah-sampah itu?"

Lepus bertanya sambil menunjuk Khabo dan para anak buahnya yang terpenjara di blok kristal.

Dan mendengar pertanyaan Lepus, perwira itu mengangguk.

"Y-Ya.... Mereka adalah Bajak Laut Khabo dari West Blue. Kapten mereka adalah Khabo The Big Daddy. Bounty-nya 188.000.000 Beri. Sebelum menjadi bajak laut, dia adalah seorang rentenir dan bos mafia yang cukup terkenal di West Blue. Dan dia pemakan buah iblis Ushi Ushi no Mi model Buffalo...."

"Tunggu. Ushi Ushi no Mi model Buffalo? Kau yakin itu model Buffalo? Bukan model lain?"

"Uhh.... Menurut data informasi yang kami punya, itu model Buffalo."

"Begitu ya...."

Ushi Ushi no Mi model Buffalo. Lepus tentu tidak asing dengan itu. Karena Lepus menukarkan buah iblis itu ditambah 200 juta Beri untuk mendapatkan Kayu Adam untuk membangun Kapal Jormungandr! Dan sepertinya entah bagaimana Khabo berhasil mendapatkan buah iblis yang dia jual itu.

"Lanjutkan...."

"Baik.... Mereka baru datang ke Shabondy sejak dua minggu lalu tapi mereka sudah cukup terkenal merajalela di sini karena sering menindas, merampas, dan bahkan terkadang blak-blakan menculik orang dan menjualnya kepada Brangsack Gallery."

"Dua minggu? Lalu kenapa kalian membiarkannya begitu saja? Kenapa tidak kalian laporkan ke G-1? Dan juga, bukannya Komandan Pos Marine di Shabondy seharusnya si gendut Sentoumaru? Dia ke mana?"

Lepus bertanya dengan mengernyit kepada perwira rendah itu.

Sementara perwira rendah itu sedikit terkejut Lepus tahu soal Sentoumaru. Dia lalu menjawab pertanyaan Lepus dengan agak ragu-ragu.

"Uhh.... Sentoumaru-san.... Dia... pergi melakukan maintenance untuk Pasifista sejak sebulan lalu. Sementara kami tidak cukup mampu untuk menangani para bajak laut itu, jadi...."

"Meskipun si gendut itu tidak ada, bukankah seharusnya ada paling tidak satu-dua Kapten lain di pos kalian? Kenapa dia tidak ke sini dan malah perwira rendah sepertimu?"

"Me-Memang ada Kapten La Ler di markas, dan kami juga sudah memberitahunya soal insiden di sini, tapi...."

"Tapi apa?"

"Kapten La Ler.... Dia... masih tidur dan tidak mau diganggu dengan alasan masih kelelahan. Semalam... dia memanggil pelacur dan mabuk-mabukan. Jadi...."

"Tch.... Tak berguna."

Perwira itu dan prajurit Marine lainnya hanya bisa menunduk suram mendengar komentar pedas Lepus.

Kemudian, Lepus kembali bertanya.

"Kenapa selama dua minggu ini, Kapten tak berguna itu tidak menangani Khabo ataupun melaporkannya ke G-1?"

"Itu.... Dia... tidak berani melakukan apa-apa dengan alasan Khabo terlalu kuat. Tapi dia juga tidak mau melaporkan ini ke G-1 ataupun mengijinkan dan memberi kesempatan kepada kami untuk melaporkan. Itu karena... dia diam-diam mendapatkan keuntungan dari beberapa gerombolan penculik atau tempat penjualan budak.... Dia adalah Komandan di sini sebelum digantikan oleh Sentoumaru-san, jadi dia tidak menyukainya dan menganggapnya penganggu tapi tak berani melakukan apa-apa karena Sentoumaru-san jauh lebih kuat dan mengendalikan Pasifista. Dan sejak Sentoumaru-san datang, keuntungannya berkurang karena tidak mudah untuk membuat kontak dengan 'mitra bisnis'nya tanpa sepengetahuannya. Jadi...."

"Tch.... Lagi-lagi perwira korup dan pengecut. Sudah berapa kali aku menemui hal seperti ini.... Terserah lah. Aku muak mendengarnya.... Daripada itu, apa itu Brangsack Gallery?"

"Itu.... Mereka adalah... salah satu toko dan tempat pelelangan budak. Aslinya bernama Brangsack Slave Shop. Tapi mereka berganti nama dan menjadi yang terbesar sejak jatuhnya Human Auction Shop dua tahun lalu. Dan juga... dikatakan Brangsack Gallery punya hubungan tertentu yang cukup dekat dengan Tenryuubito."

"Tenryuubito? Maksudmu bahkan Marine tidak berani dan/atau tidak bisa menyentuh mereka?"

".... Benar."

"Tch...."

"Apa kalian bawa Den Den Mushi?"

"Kami membawanya."

"Kalian tahu nomor telepon untuk melapor ke G-1?"

"Uhh.... Ya?"

"Baguslah. Hubungi."

"Apa?"

"Hubungi G-1!"

"Uhh.... Baik."

Perwira itu pun segera mengambil Den Den Mushi lalu menghubungi nomor laporan ke G-1.

Dan tak lama kemudian, panggilan pun terhubung dan terdengar suara seorang wanita.

"Halo.... Di sini markas Marine cabang G-1. Ada yang bisa kami bantu? Dan dengan siapa saya bicara?"

"Oh. Halo. Aku Rex Lepus. Aku ingin melaporkan sesuatu."

"...."

*kachak

"Huh? Kenapa ditutup?"

•×•×•×•×•