Chapter 2 - part 2

Selama ini aku banyak belajar dari cerita novel yang ada, mereka semakin di benci keluarga karna mereka memiliki pikiran sempit dan tidak terbuka untuk melihat dari berbagai sudut pandang dan merubah diri. Tapi setelah semua yang aku lakukan memang gak ada apa apanya di mata mereka, mereka memang gk nganggap aku sama sekali dirumah ini. kalau bisa memilih sekalipun memang gk ada pilihan bolehkah aku berharap sedikit saja setidaknya senyum palsu mereka. Setiap orang pasti punya cita - cita, tapi bagiku itu sama sekali tidak penting dan tak pernah terlintas di benakku.

"Tuhan, pagi ini bolehkah Ara berharap? Ara butuh kekuatan saat ini aku merasa udah gak kuat lagi " aurora menangis dalam diam menatap keawan cerah pagi ini. Dia gak takut kalau ada temannya yang menciduk dia menangis karna saat ini kelas masih kosong dan siswa yang berkeliaran di sekolah juga masih sedikit kemungkinan besar tidak akan ada orang yang tahu keadaannya saat ini.

***

Alvaro pagi ini sangat kesal rasanya ingin membakar sekolah, jika saja adiknya yang cerewet dan menyebalkan itu tidak berangkat sepagi ini karna piket mungkin saat ini dirinya masih tidur atau sarapan. Untung sayang dek, kalau gak udah kakak gibeng kamu "isshhhh" kepalang kesal tak sadar dia meringis sendiri di parkiran. Tanpa sengaja kepalanya mengahadap ke gedung sekolah jendela paling pojok , " Ya ampun". karna kaget hampir saja dia terjatuh dan tak lama kemudian dia terheran kenapa dia mengangis pagi hari pula. "huh" ngapain gue kepoin hidup orang, namun rasa penasaran dalam hatinya tak bisa di sangkal karna bukan cuma sekali dia mendapati cewek itu mengis sendirian. "apakah dia tidak punya teman" tanya alvaro dalam hati. Alvoro berjalan menyusuri koridor dengan wajah datar terlalu malas untuk menyapa balik orang - orang yang tidak terlalu di kenalnya dan kemungkinan besar menghamvat dirinya untuk bisa sampai dengan cepat di kelas.

Sambil meletakkan tas di meja berniat memasukkan tas kelaci dan ya hal yang sudah sering kali terjadi membuatnya mendengus kesal sekali. Apa hari ini tidak ada hal yang mau bersahabat dengannya? sampai hal sepele pun bisa membuat dirinya ingin memaki dan butuh pelampiasan. Dengan kesal akhirnya alvaro keluar dari kelas menuju ruang musik. Alvaro mengambil sebuah gitar dan memeluknya sambil memetik gitar dan judul lagu uang akan di nyanyikannya ialah "perfect" sekalipun dirinya belum pernah mempunyai kekasih entah kenapa ia menyukai lagu ini atau mungkin karna melihat keromantisan ayah dan bundanya. Alvaro mulai mengeluarkan suaranya yang serak serak basah dan berat serta merdu yang penuh penghayatan

found a love for me

Darling just dive right in

And follow my lead

Well I found a girl beautiful and sweet

I never knew you were the someone waiting for me

'Cause we were just kids when we fell in love

Not knowing what it was

I will not give you up this time

But darling, just kiss me slow, your heart is all I own

And in your eyes you're holding mine

Baby, I'm dancing in the dark with you between my arms

Barefoot on the grass, listening to our favorite song

When you said you looked a mess, I whispered underneath my breath

But you heard it, darling, you look perfect tonight

Well I found a woman, stronger than anyone I know

She shares my dreams, I hope that someday I'll share her home

I found a love, to carry more than just my secrets

To carry love, to carry children of our own

We are still kids, but we're so in love

Fighting against all odds

I know we'll be alright this time

Darling, just hold my hand

Be my girl, I'll be your man

I see my future in your eyes

Baby, I'm dancing in the dark, with you between my arms

Barefoot on the grass, listening to our favorite song

When I saw you in that dress, looking so beautiful

I don't deserve this, darling, you look perfect tonight

Baby, I'm dancing in the dark, with you between my arms

Barefoot on the grass, listening to our favorite song

I have faith in what I see

Now I know I have met an angel in person

And she looks perfect

I don't deserve this

You look perfect tonight

Diakhir lagu Alvaro sedikit megeluarkan senyumnya, ia membayangkan kisah kedua orang tuanya yang sangat romantis dan menyenangkan. Mereka sudah mengenal dari kecil teman bermain lanjut ke Junior high school mereka meresmikan hubungannya dan akhirnya sampai menikah. kadang Alvaro terheran apakah orang tuanya ini tidak bosan ya, yang di kenal dari kecil itu itu aja sampai akhirnya mereka tua masih bersama dan tetap romantis malah seperti orang yang sedang pacaran. Akh ingin rasanya aku kayak mereka uda kenal dari kecil sampai tua tetap harmonis bahkan kekuatan cinta dan saling percaya mereka kuat sekali. Tapi jangan salah sama si bos besar sekalipun sudah saling mencintai sifat cemburu ayahnya itu sungguh membuat kesal setengah mati, masa sama anak sendiri jealous heran deh dengan si ayah.

***

Saat akan beranjak dari kursinya untuk cuci muka Aurora di buat heran dengan kelakuan temannya plus sahabatnya ini masih pagi udah jemur gigi kayak menang lotre aja. dengan cuek dan tidak penasaran aurora melanjutkan jalannya menuju toilet cewek dan tidak lupa menguncinya. tidak lama kemudian bisa di tebak apa yang terjadi sang ratu penguasa toilet alias si tukang buli dengan enaknya menyiram dia dari atas toilet menyebabkan bajunya basah. Dengan kesal aurora membuka pintu toilet dan membantingnya siap menyembur si pelaku " maksud kamu apa? aku jadi heran sama kamu punya etika gak sih, pernah aku ganggu kamu? aku kenal kamu aja enggak". Setelah meluapkan kekesalannya ternyata membuat sang lawan makin emosi dengan kesal ia menjambak rambut aurora dan membantingnya ke wastafel dan belum puas melihat lexy sengsara ia menamparnya bolak balik yang hampir membuat kesadarannya menghilang dan di sisa kesadarannya dan dengan tangak lemas ia memegang kerah bajunya karna sinta hendak membuka bajunya dan akhirnya ia pingsan. Sinta serta antek anteknya keluar dari toilet dengan tersenyum puas tak lupa mengunci toilet dari luar dan membuat pemberitahuan Toilet rusak. "Mampus tuh rasain, muka dia sih bikin kesel banget dan sok banget jadi orang masa gak kenal sama gue munafik bange, yuk girls kekantin" ajak sinta dengan tersenyum lebar hampir membuat kering giginya.

Di lain tempat Deva merasa aneh "kok ara gk balik balik sih bentar lagi guru masuk masa dia bolos gak ngajak ngajak." Dasar deva gesrek kok malah masalah bolos yang lu kesalin, tadi lu gak dia kemana gitu? tanya aruna sambil ngegetok kepala deva.

"Kurang tau deh, gue agak sedikit gak sadar tadi tapi muka dia sembab atau mungkin dia lagi menyendiri mungkin ada problem" sahut deva sambil berfikir temannya ini semakin lama tingkahnya aneh gitu kira kira kenapa ya. " mungkin bentar lagi datang dia masa gak denger bel masuk, kan gak lucu gitu bolos sendiri" balas aruna dan seketika meringis karna kepalanya di getok pake kotak pensil. "si oneng tadi sok bilangin gue eh dia sendiri juga gesrek" kesal Deva disambut cengiran aruna sambil merangkulnya berkata "kita kan sehati jadi gk santai dong!!" di akhir kalimat ia mengeplak kepala deva dari belakang.

Setelah guru keluar buru buru Deva menarik tangan aruna keluar untuk mencari ara karna dari tadi dia gelisah tidak melihat keberadaan sahabatnya itu . Deva dan aruna berjalan mengelilingi sekolah yang luas luar biasa membuat mereka berdua kehausan dan akhirnya istirahat ke kantin. " gile bener si ara, kemana sih dia? capek gue kelilingin nih sekolah pasti berotot nih betis gue bentar lagi" kata Deva. Akh elu ngeluh mulu dev' ikhlas gak sih nyarinya?? sahut aruna yang mulai sedikit khawatir karna bentar lagi jam istirahat selesai. Dev, kita cari sekali lagi yuk mungkin ada tempat yang gk kita chek tadi seperti lapangan basket indoor, kolam beren-" Tringgg!!. perkataan aruna terpotong akibat bel masuk.