James mulai membuka matanya perlahan. Rasa pusing dan kepala luar biasa berat membuatnya tak bisa spontan bergerak. Perlahan ia mencoba melihat sedang dimana ia saat ini. Ia baru ingat masuk ke dalam sebuah gereja bersama Delilah. Begitu James sedikit memalingkan kepalanya, ia melihat Delilah tertidur di sampingnya sambil duduk dengan tangan terlipat sebagai alas. Senyuman James naik perlahan melihat Delilah yang merawatnya dengan setia.
Sebelah tangannya yang tak sakit lantas terangkat dan membelai rambut Delilah. Delilah yang merasa ada seseorang yang tengah memegang kepala lalu menaikkannya.
"Tuan J," sapa Delilah sedikit bangun dari tempatnya dan mengecek James. James terus memandang Delilah dengan wajahnya yang masih pucat.
"Syukurlah, demammu sudah turun Tuan J. Bagaimana perasaanmu?" tanya Delilah dengan sisa-sisa kecemasan. James tersenyum pelan dan mengangguk.
"Aku sudah lebih baik. Apa yang terjadi?" tanya James dengan suara sangat pelan dan rendah.