***
"Tuan..?"
Mentari memerhatikan wajah tampan Roby, Roby tertangkap sedang melamun. Segera ia mencari kesadaran dan menatap Mentari.
"Ada apa?" tanya Roby
Mentari masih terdiam. Posisinya tetap sama, memegang sendok dan mengarahkannya di depan mulut Roby. Dengan santai Roby menyambut suapan tersebut. Dia tidak tahu saja jika Mentari sudah menunggu selama 15 menit dan menghabiskan waktu hanya untuk melihatnya termenung.
"Jadi kapan saya bisa pulang?, saya sudah rindu ibu dan adik saya. Bukannya tuan berjanji akan melepaskan saya jika saya mau bekerja sama, saya sudah melakukan apa yang bapak perintahkan"
"Ck.., kau ini. Sekarang sudah banyak bicara ya?" Roby tidak senang mendengar setiap kata yang dikeluarkan oleh Mentari. Dia berencana untuk mengurung gadis tersebut sampai waktu yang ditentukan.
"Aku belum bisa memenuhi janji tersebut, bosku masih sibuk menyelesaikan masalah yang menimpanya. Sebelum kau bertemu dengannya, maka kau belum bisa ku lepaskan"