"Aluna..!"
Sekelompok manusia yang tengah asyik berfoto seketika menoleh ke arah yang sama. Mencari sumber suara yang memanggil nama salah satu dari kumpulan manusia tersebut.
"Hah.., hah.., hah" Zaedan terengah-engah sembari memulihkan nafasnya
"Selamat siang Abah, Ambu" lelaki dengan mata hazel tersebut menyalami kedua mertuanya, "Hai Alana, Alena, Alina" lanjut Zaedan menyapa ketiga adik iparnya. Ah mengapa ia sesenang ini.
"Selamat wisuda SAYANG" tiba-tiba saja Zaedan memeluk Aluna sambil mencium pipi kiri gadis tersebut.
Tindakan Zaedan membuat Aluna terpaku sejenak, tapi tak lama gadis itu kembali sadar dari lamunannya.
Tangan kanan Zaedan tak lepas merangkul pinggang Aluna posesif. Mata hazel menajam saat bertemu mata dengan Rio. Hal tersebut bukan membuat Rio takut, lelaki itu justru ingin tertawa melihat tingkah tengil adik semata wayangnya itu.