Sepanjang perjalanan Zaedan hanya diam dan fokus dengan kemudi. Ah iya bukannya pria itu memang tidak pernah mengajak Aluna untuk berbicara sekedar basa basi.
Tapi selain diam, raut wajah Zaedan juga sedikit mengerikkan. Muka dan telinganya masih memerah, ah ada apa dengan pria ini Aluna pun tak mengerti.
Aluna sedikit bernapas lega saat mobil BMW 8i berwarna putih milik tuan muda keluarga Akbara memasuki pekarangan rumah. Saat mobil baru masuk, Zaedan semakin dibuat dongkol ketika melihat wajah Juna. Entah mengapa satpam itu selalu mampu menarik perhatian Aluna.
Benar saja, baru keluar Aluna sudah diteriaki oleh Juna
"Nona, ada paket untuk nona" teriak Juna
"Dari siapa kang?" tanya Aluna sembari berjalan ke arah pos
"Ini nona, dari teman nona. Katanya dari Mita" ucap Juna
"Ah, terima kasih kang" balas Aluna sembari tersenyum senang. Aluna tersenyum bukan untuk Juna, melainkan merasa senang saat mengetahui siapa pemberi paket.