Chereads / Aku Jadi Perempuan / Chapter 4 - Chapter 4

Chapter 4 - Chapter 4

Takashi Yamada pun heran, kenapa pelayan itu memanggilnya dengan sebutan Tuan Putri, tetapi Takashi Yamada tidak mehiraukannya. Mungkin menurut Takashi Yamada, dia salah dengar. Takashi Yamada pun berdiri dan tiba-tiba pelayan tersebut melepas baju Takashi Yamada. Sontak membuat Takashi Yamada pun kaget dan berkata.

Takashi Yamada : Kamu mau apa, kenapa kamu melepas baju ku, ditambah lagi, kami ini siapa.

Pelayan : Tuan Putri, ngomong apa, saya tidak mengerti maksud Tuan Putri.

Takashi Yamada : Tuan Putri....??? Aku ini laki-laki tau, bukan perempuan, kenapa kamu panggil aku Tuan Putri.

Pelayan : Ya sudah lupakan saja, kalau Tuan Putri tidak mau saya bantu, ayo kita kekamar mandi.

Setelah itu Takashi Yamada mengikuti pelayan tersebut kekamar mandi, didalam kamar mandi Takashi Yamada mulai melepas pakaiannya satu persatu, tiba-tiba tangan kiri Takashi Yamada memegang dan meremas dada sebelah kanannya, Takashi Yamada berkata.

Takashi Yamada : Benda apa ini, besar dan empuk sekali.

Lalu Takashi Yamada melihat kearah dada sebelah kanannya, lalu terkejut melihat dadanya sendiri dan berkata.

Takashi Yamada : Inikan dada perempuan.

Lalu Takashi Yamada berpaling melihat kearah cermin. Apa yang terjadi, Takashi Yamada sontak langsung berteriak.

Takashi Yamada : Aku jadi perempuan.

Mengengar Takashi Yamada berteriak didalam kamar mandi, sontak membuat pelayan yang berada diluar kamar mandi, kaget dan langsung mendobrak pintu kamar mandi, lalu pelayan tersebut melihat kearah Takashi Yamada yang sudah tidak bergerak sambil melihat kearas cermin. Pelayan tersebut mendekati dan mencoba berbicara dengan Takashi Yamada.

Pelayan : Tuan Putri.... Apa yang terjadi.

Tapi Takashi Yamada hanya diam saja sambil melihat kearah cerimin. Pelayan terbuat mencoba melihat kearah cermin, untuk mencari tau, tapi pelayan tersebut tidak menemukan apa pun yang membuat Takashi Yamada bisa teriak dan sampai tidak bergerak sama sekali. Tiba-tiba Takashi Yamada mulai sadar dan melihat pelayan yang sudah ada disampingnya. Pelayan itu mencoba bertanya lagi kepada Takashi Yamada.

Pelayan : Tuan Putri.... Anda Kenapa.

Takashi Yamada : eeeeh aku tidak apa-apa, kenapa kamu bisa ada disini.

Pelayan : Tadi anda berteriak sangat keras, jadi saya masuk untuk memeriksanya.

Takashi Yamada : eeeh benarkah, maaf soal itu, bisakah kamu keluar, aku mau mandi.

Pelayan : Baik Tuan Putri, saya akan keluar.

Pelayan tersebut pun keluar dari kamar mandi, lalu Takashi Yamada pun mandi dengan mata tertutup. Setelah mandi, Takashi Yamada pun keluar dari kamar mandi dan menuju kamarnya. Didalam kamar, pelayan tersebut sudah menyiapkan pakaian sekolah untuk Takashi Yamada, pelayan itu berkata.

Pelayan : Saya sudah menyiapkan pakaian sekokah anda.

Takashi Yamada dibantu pelayan tersebut, untuk memakai pakaian sekolah dan bedandan cantik. Setelah membantu Takashi Yamada, pelayan tersebut keluar dari kamar, lalu menyiapkan sarapan pagi untuk Takashi Yamada. Takashi Yamada terdiam lagi didepan cermin dan berpikir.

Takashi Yamada : Dewi dari dunia orang mati itu kenapa tidak bilang, kalaur didunia ini aku jadi perempuan dan juga kenapa aku punya pelayan, kalau dilihat kembali, kamar ini dan kamar mandi yang aku pakai tadi sangat bagus dan mewah, apakah didunia ini aku anak orang kaya. Kalau dilihat lagi, aku ini cantik juga kalau jadi perempua, rambut lurus dan panjang, kulit ku juga putih dan wow... Dada ku sangat besar sekali. Tadikan aku memegangnya, bolehkah aku memegangnya lagi, tapi kalau aku memegangnya, siapa yang melarang, ini kan dada ku sendiri. (Dalam pikiran)

Disaat Takashi Yamada ingin memegang dadanya, tiba-tiba pelayan itu datang dan berkata.

Pelayan : Tuan Putri, waktunya sarapan.

Tuan Putri sedang apa.

Takashi Yamada : Aku tidak melakuan apa-apa, sarapan.... Bukannya didapur tidak ada makanan satu pun.

Pelayan : Siapa yang bilang kalau didapur tidak ada makanan satu pun.

Takashi Yamada berpikir sejenak.

Takashi Yamada : ooh iya, aku kan tidak tau kalau disini ada makan atau tidak.(dalam pikiran)

Takashi Yamada : eeh. lupakan saja kata ku barusan, ayo sarapan.