Chereads / Thoughts (You & Me) / Chapter 27 - Satu Hari Bersamanya

Chapter 27 - Satu Hari Bersamanya

Hari ini matahari bersinar cerah. Burung-burung tampak mengejar satu sama lain dilangit biru nan indah. Bunga-bunga bermekaran indah.

Rania juga sudah bangun pagi ini. Ia tampak sangat bersemangat untuk jalan-jalan bersama Reno. Kondisi Reno yang sudah bisa dibilang sangat bagus membuatnya menyetujui saat Reno mengajaknya untuk jalan-jalan hari ini. Alasannya hanya satu, Reno bosan karena sudah lama berada dirumah sepulang dari rumah sakit.

Pakaian yang digunakan Rania hari ini sangat simple; tee berwarna hitam putih garis-garis, celana pendek jeans dan dipadukan dengan sepatu adidas berwarna putih.

(p.s anggep aja bajunya warnanya putih hihi)

(p.s ini OOTD Rania. Gimana menurut kalian? Cocok ngga? Kalo suka comment ya:") )

(p.s.s Heelsnya diabaikan aja ya hihi, diganti sepatu putih Adidas)

Tin tin!

Suara klakson mobil sudah terdengar. Itu tandanya Reno sudah sampai di depan rumah Rania dengan selamat.

Setelah dikira siap, Rania pun segera turun kebawah dan langsung menghampiri Reno yang berada didalam mobilnya.

Sedangkan pakaian yang digunakan Reno hari ini adalah kaos oblong polos berwarna putih, dipadukan dengan celana pendek selutut berwarna hitam dan sepatu vans berwarna hitam.

(p.s ini outfit Reno hari ini, yang suka boleh comment dong hewhew)

Rania pun masuk kedalam mobil Reno. "Maaf ya lama," katanya.

"Iya gapapa. Cie kembaran," kata Reno.

"Hah apanya kembaran?" kata Rania agak sedikit lemot.

Reno menghela nafasnya, "Baju kita rayang. Lo pake baju putih dan gue juga pake baju putih. Tandanya kita jodoh," katanya.

"Orang beda sih. Lo kan putih polos, kalo gue kan putih garis-garis item," Rania menjulurkan lidahnya.

"Iya deh iya. Gimana nona? Udah bisa berangkat sekarang?" tanya Reno.

Rania menganggukan kepalanya, "Jalan Pak!" katanya.

〰〰〰

Akhirnya mereka berdua pun sampai ditempat tujuan mereka. Dunia Fantasi.

Rania menoleh kearah Reno, "Ren lo serius mau kesini?" tanyanya.

Reno menganggukan kepalanya, "Hmm-mm, emangnya kenapa? Lo gamau kesini?" tanyanya.

"Ngga bukan gitu. Gue sih mau. Cuma gue khawatir sama kondisi kesehatan lo," kata Rania.

"Denger ya Rayang, gue udah ngga apa-apa. Percaya deh. Yaudah yuk kita masuk ke dalem?" ajak Reno sambil menggenggam tangan Rania.

Deg

Deg

Deg

Entah mengapa saat Reno menggenggamnya seperti ini debaran jantungnya selalu tidak beraturan. Desiran itu muncul. Tapi ia suka. Ia suka digenggam seperti ini oleh Reno. Saat ia diperlakukan seperti ini, hatinya terasa tenang, seakan ada yang menjaganya dan melindunginya dengan kasih sayang.

"Ra?" kata Reno membuat Rania tersentak kaget.

"Iya Ren? Kenapa?" tanya Rania.

"Kenapa? Kok bengong? Lagi mikirin apa?" tanya Reno.

Rania menggeleng, "Engga kok. Udah beli tiketnya?"

"Udah. Yuk masuk," kata Reno yang masih terus menggenggam Rania seperti anak kecil seakan takut Rania akan menghilang dari dalam hidupnya.

Rania sangat bahagia. Kenapa tidak? Karena sudah lama Rania tidak datang ke Dunia Fantasi. Dan sekarang, Reno mengajaknya kesini tentu saja ia sangat senang.

"Kita mau naik apa dulu Ren pertama?" tanya Rania. "Gimana kalo kita naik kora-kora dulu?" usulnya.

Reno mengangguk, "Boleh. Kemana pun tuan putri pergi, hamba mengikuti."

Mereka pun berjalan menuju ke wahana kora-kora dan menaikinya.

Setelah itu, mereka berpindah ke wahana Halilintar, Histeria, Kicir-kicir, Ontang-Anting, Pontang-panting, Gelombang, kemudian Tornado.

"Udah ah Ra, gue gak berani," kata Reno sesaat mereka ingin menaiki wahana Tornado.

"Ah payah! Masa gitu aja takut." ejek Rania. "Yaudah kalo gitu kita naik arung jeram aja. Gimana?"

"Oke ayo siapa takut?" kata Reno.

Baju mereka basah semua saat mereka menaiki arung jeram itu. Dan parahnya, mereka sama sekali tidak membawa baju ganti untuk mengganti baju mereka.

Reno yang membawa jaket, kemudian memakaikan jaketnya pada tubuh Rania. "Pake ya biar lo ngga masuk angin," katanya.

"Terus lo gimana? Baju lo kan juga basah," kata Rania.

"Gapapa. Yang penting lo gak masuk angin," ucap Reno.

"Gimana kalo kita naik biang lala? Lumayan sekalian ngadem," usul Rania.

"Boleh tuh, yaudah yuk kita kesana." ajak Reno.

Mereka berdua pun akhirnya menuju ke wahana Biang Lala dan menaikinya.

"Makasih banyak ya Ren udah buat hari ini jadi indah," kata Rania sambil tersenyum kearah Reno.

"Sama-sama. Gue seneng ngeliat kamu senyum kayak gitu. Lo-- Lo makin cantik kalo lagi senyum kayak gini," kata Reno.

Rania menoyor kepala Reno, "Gombal!"

"Andai aja waktu bisa berhenti disini. Pasti aku udah bahagia banget soalnya aku bisa terus sama kamu." Reno tersenyum.

Rania terkekeh pelan, "Dasar tukang gombal!"

〰〰〰

Waktu sudah berganti menjadi malam. Reno dan Rania pun akhirnya keluar dari dalam Dunia Fantasi setelah menaiki dan mencoba semua wahana yang ada disana.

"Kita makan dulu yuk. Lo laper kan?" tanya Reno. Rania pun mengangguk, "Emangnya kita mau makan dimana?"

"Disini ada restoran pinggir laut gitu. Kayaknya romantis gitu deh buat kita berdua." kata Reno.

"Yaudah ayo, tapi lo yang bayar ya." kata Rania.

Reno menoyor kepala Rania, "Huh dasar! Untung lo tunangan gue. Kalo enggak udah gue tinggalin sendirian lo," katanya.

(p.s ini restoran yang dimaksud Reno tadi, indah dan romantis kan?:") )

Setelah selesai makan malam bersama, mereka berdua pun akhirnya pulang ke rumah untuk beristirahat setelah seharian ini menghabiskan waktu dengan bermain berbagai macam permainan di Dufan.

Tbc