"Bagaimana rasanya?," tanya Alena yang membuat Cecil menoleh ke arahnya dengan raut terkejut.
"Apakah pertanyaanku memiliki makna lain di pikiran, Eomma?," sambung Alena sembari menegakkan tubuhnya lagi, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Rasanya...rasanya apa?." tanya Cecil bingung.
"Rasanya duduk di kursi itu, apakah Eomma merasa seperti seseorang yang berkuasa saat ini?."
"Aku tidak mengerti maksudmu Alena..."
"Fyuhh, sudahlah. Aku izin pergi dengan Alex, dia sudah di bawah...boleh Eomma?."
"Aku sen-."
"Ada Pak Burhan bersamamu."
"Ah baiklah, hati-hati. Sampaikan salamku untuk Alex."
"Ya..." Alena pun berjalan keluar dari ruangan itu.
°°°