°
°
°
Alena pulang ke rumahnya dengan wajah yang cukup pucat karena selama dirinya berada di rumah Riana ia tak bisa berperilaku dengan leluasa. Ia merasa bahwa ia tak bisa bertahan lebih lama lagi. Dan kini, Alena sedang merebahkan dirinya di atas ranjang, menarik selimut hingga ke atas dadanya lalu memeluk bantal gulingnya dengan begitu erat. Entah kenapa ia masih saja terus terbayang-bayang akan masalah ruang bawah tanah tadi. Begitu menyeramkan baginya jika hanya ada dia sendirian di dalam ruangan bawah tanah tersebut.
"Ahh entahlah. Terkadang ada rasa sedikit menyenangkan saat melakukan hal semacam itu bersama dengan Eomma, tapi terkadang gue juga merasa ketakutan ketika melakukan hal semacam itu. Ah bingung!."
Alena pun memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya dengan cara tidur lebih awal agar nanti ia bisa bangun pagi dan menyiapkan semua keperluan sekolahnya dengan tubuh yang lebih segar dibandingkan saat ini.
°°°