°
°
°
Alena benar-benar mempererat pelukannya pada perut Alex, gadis itu bahkan menempelkan kepalanya di pundak Alex. Ia menolak untuk menegakkan kepalanya sekedar mengintip bahwa sudah sejauh mana motor itu melaju.
Sekitar 20 menit berlalu, tiba-tiba Alex bergerak drastis membuat Alena berteriak menyebut nama laki-laki yang terus-terusan ia peluk itu.
"Lo kenapa sih? Udah selesai, turun..." ujar Alex sembari melepaskan tangan Alena yang masih melingkar di perutnya.
"Ha- hah?." ucap Alena terbata-bata.
Alena perlahan-lahan membuka kedua bola matanya, ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Sedangkan itu, Alex malah menariknya secara pelan untuk turun dari motornya lalu tanpa berkata apa-apa lagi ia langsung menggendong Alena menuju ke sebuah tenda, tempat Virga menunggu kedatangannya tadi. Alex merebahkan Alena di atas sebuah kasur kecil yang ada di dalam tenda.
"Lo kenapa?." tanya Alex yang terlihat jelas bahwa ia sedang khawatir dengan Alena.