°
°
°
Hari-hari telah berlalu, keadaan di sekeliling Alena pun mulai membaik. Haru juga tak sekasar dulu lagi, ia bahkan menginginkan hubungan yang dekat dengan putrinya itu. Apalagi Cecil, tak jarang wanita itu mengajak Alena untuk pergi ke mall atau sekedar jalan-jalan menghirup udara segar saja.
Kini, waktunya masuk sekolah pun tiba. Sudah lebih dari 20 menit Alex menunggu Alena untuk keluar dari kamarnya dan turun untuk sarapan bersama anggota keluarga lainnya, namun gadis itu tak juga datang. Ia bahkan tak membalas pesan-pesan yang Alex kirim untuknya.
"Alena belum juga membalas pesanmu?." tanya Cecil sambil menoleh ke arah Alex.
"Emm belum Tant, hehehe."
"Ya sudah, Cecil...aku berangkat dulu. Alex tolong hati-hati ya, jangan sampai Alena kenapa-kenapa." ujar Haru sembari meletakkan pisau dan juga garpu makannya di atas piring.
"Baik Om." Alex menjawab ucapan Haru dengan menunjukkan senyumannya yang menampilkan deretan giginya yang putih.