Entah mengapa Nadira langsung otomatis saja memejamkan matanya begitu saja. Memang apa yang ia harapkan ketika Darka mendekatkan wajahnya?
Dira tak merasakan sentuhan apapun, perlahan mata kanannya ia buka dan disusul mata kirinya. Yang ada, hanya wajah Darka yang masih dekat namun bibir lelaki itu menyengir nakal. Langsung saja Dira menghujani pukulan tanpa ampun pada lengan Darka.
"Ciieeee.. Ngarepin diapain sih tadi??" Tanya Darka jahil.
"Isshhhhh... Apaan sih!!! Gak lucu tauk!!" Sungut Dira dan tak mau memandang ke arah Darka.
"Jangan ngambek dong Ra.."
Dira tak menyahut dan tetap tak mau menoleh pada Darka.
"Oke. Kalau dilanjut gimana?" Tanya Darka yang langsung begitu cepat meraih wajah Dira dan menangkupnya dengan kedua tangan besarnya untuk menghadap penuh ke wajahnya.
Darka langsung saja hendak mencium Nadira ketika dirinya sudah memiringkan kepala. Namun Dira malam menjambak lelaki itu. Yang tentu saja Darka mengerang kesakitan.