Sudah sekitar satu minggu lebih, Darka dan Dira lumayan dekat. Mereka jadi sering bertemu di dudukan semen di bawah pohon mangga. Bertemunya pasti disaat Darka yang istirahat, kadang juga ia menemani Darka menyantap makan siangnya. Ada perubahan sih, Darka jadi suka makan sekarang dan tentu saja lebih teratur daripada hari kemarin-kemarin. Ini berkat Nadira yang selalu memperingatinya perihal kesehatan lambung.
Beberapa kali juga jika Dira tak sempat ke belakang, Darka lah yang menggantikan atasannya untuk mengantarkan berkas di kantor. Kemudian sesekali menengok Dira di bidang umum, yang selalu mendapat sungutan dari Dira karena takut dikira ada hubungan apa-apa di antara mereka.
Jujur saja, Darka tak pernah mengirim chat pada Dira kecuali saat setelah meminta nomor gadis itu. Darka hanya sering menghubungi lewat telepon. Itu pun seringnya saat di dalam lingkup perusahaan. Di luar itu, Darka tak pernah menghubungi Nadira. Ya, mereka hanya dekat saat di dalam perusahaan saja.
