Kiara sampai di depan pintu apartemen Abimanyu. Perempuan itu melirik jam arlojinya singkat. Ternyata sudah pukul 11 malam lebih 20 menit. Tadi sang sopir memang Kiara larang untuk mengemudi secara cepat, Kiara lebih suka mengendarai mobil dengan kecepatan pelan. Masa bodoh kalau harus sampai tujuan di jam malam, yang penting dirinya merasakan kenyamanan. Bagi Kiara, nyaman itu propritasnya.
Dengan agak ragu, Kiara membuka pintu apartemen Abim dan masuk. Perempuan itu melepas sepatu haknya dan ia taruh di rak sepatu yang disediakan.
"Oh God!!!" Pekik Kiara yang hampir saja jantungan. Pasalnya Abimanyu berdiri dengan bersedekap dada seperti hantu. "Shit!! Aku kaget." Ujar Kiara tak suka. Kalau sudah dibuat begini, rasa kantuknya hilang dan kedua matanya jadi terbuka lebar.