Kiara menghembuskan napasnya berat. "Aku hanya ingin menyapamu. Sebelum kamu benar-benar menjadi suami orang."
DEG!
Abim jadi terdiam mendengar itu. Karena jujur, ia masih memahami bagaimana karakter Kiara. Dan Abim masih tahu dengan jelas, bahwa perasaan Kiara saat ini masih selalu sama untuknya.
"Ijinkan aku tinggal denganmu di sini. Satu bulan. Setelah itu aku akan menghilang dan pulang ke Jepang bersama Kenzo. Aku mohon, setidaknya aku masih ingin bersamamu." Ujar Kiara dengan air matanya yang turun membasahi pipinya.
"Ra.. ayolah jangan seperti ini. Aku sudah akan menikah dua bulan dua minggu lagi dari sekarang."
"Maka dari itu, aku ingin bersamamu satu bulan saja. Aku mohon. Setidaknya, aku bisa melepasmu dengan ikhlas." Ujar Kiara dengan menunduk.
"Tidak bisa Kia. Aku tidak boleh bersama perempuan lain."
"Why? Lagi pula aku cuman ingin bersamamu. Aku janji tidak akan ada sesuatu hal yang terjadi di antara kita."