"Apa hanya aku?
Yang kebetulan selalu mengalami cinta yang salah?
Sekarang, apa iya harus salah lagi?
'Bukan cintamu yang salah, melainkan hatimu sendiri yang salah. Kamu masih sibuk mempertimbangkan bersama siapa dan karena apa. Seharusnya kamu tidak begini'
Itu.. sang waktu yang menjawab."
***
Senja hari ini tidak indah, bukan benar-benar tidak indah. Hanya saja tidak memuaskan dipandang.
Nadira, novel dan secangkir teh melati. Ketiganya tetap menyatu dengan senja di hari libur. Gadis itu diam membaca kalimat demi kalimat yang tertuang di novel tersebut. Seolah sudah merasuk terlalu dalam dan mengikuti perannya disana.
Sabtu pertama di bulan Desember. Membuat Dira lumayan memikirkan bagaimana akhir tahunnya nanti dan bersama siapa. Perihal urusannya dan Abim, ah iya Dira jadi ingat kalau besok ia harus bertemu dengan Abim.
Sistem baru pada perusahaannya, kali ini hari sabtu dan minggu diliburkan. Menyamai sistem PNS yang ada. Itu sudah ketentuan dari pusat.