Satya menyenggol lengan Damar dengan sikunya saat mendapati Damar sudah cukup lama terpaku pada layar ponsel. Dia jelas tahu bahwa kawannya itu tidak baik-baik saja.
Dibanding siapa pun, Satya adalah orang yang paling tahu seperti apa perasaan Damar selama ini. Satya mengetahui hampir segala hal yang dilakukan Damar untuk mendekati Kirana.
Satya ada di sana saat Damar tampak pertama kali tertarik pada salah satu pelanggan setia kafenya yang tak lain adalah Kirana. Satya tahu betapa antusiasnya Damar saat tahu bahwa Kirana ternyata seorang penulis. Bahkan, Satya yang menyarankan Damar memanfaatkan profesinya sebagai editor untuk memulai obrolan pertama.
Satya adalah saksi kekonyolan Damar yang berjingkrak-jingkrak di dapur kafenya saat berhasil bertukar nomor dengan Kirana. Satya pun ikut merasa senang ketika Damar dan Kirana menjadi semakin dekat dari hari ke hari.