Ada gunanya juga ternyata hadiah pena mewah dari Rendra. Kirana merasa tangannya tidak terlalu cepat lelah meski harus membubuhkan tanda tangan pada pembatas buku novelnya hingga ratusan kali sehari.
Kirana tidak terlalu paham bagian apa yang membuat pena seharga jutaan itu begitu nyaman digunakan. Barangkali memang karena bentuknya didesain sedemikian rupa agar si pengguna bisa merasakan kenyamanan optimal.
Jika tidak, mungkin ini adalah efek bahagia karena Kirana terlalu senang bukunya bakal terbit sebentar lagi. Kebahagiaan yang membuncah itulah yang kemudian mengusir semua rasa lelah.
"Seriusan kamu udah hampir selesai? Jangan-jangan kamu sampai bela-belain bergadang gitu, ya? Wah, tanganmu apa kabar? Pergelangan tangan kananmu nggak nyeri, kan?"
Kirana tersenyum mendengar omelan Damar yang meneleponnya pagi ini. Kirana menggunakan fitur pengeras suara di ponselnya sehingga suara Damar terdengar jelas di seluruh penjuru kamar.