"Setelah ini, orang-orang di lobi tadi mungkin juga akan mulai bergosip atau setidaknya bertanya-tanya kenapa salah satu bos yang mereka segani datang ke kantor dalam kondisi babak belur."
Bobby tidak mengada-ada. Sebelum masuk lift bersama sang bos, dia sempat mengamati sebentar reaksi orang-orang di area lobi. Beberapa orang tampak mulai berbisik-bisik sambil melihat ke arah Rendra. Bukankah besar kemungkinan mereka sedang menggosipkan sang bos?
Namun, tampaknya Rendra tidak mau terlalu peduli dengan apa yang akan dikatakan orang tentang dirinya.
"Mereka pasti punya banyak waktu luang di kantor," gumam Rendra. "Kenapa malah bergosip ketika seharusnya fokus bekerja?"
Merasa bosnya belum menjawab pertanyannya soal perias wajah, Bobby kembali bertanya untuk memastikan apakah bosnya mau atau tidak.
"Jadi bagaimana, Bos? Apa sekarang saya perlu mencarikan seseorang untuk membantu menyamarkan memar di wajah Bos?"