Terlambat sedikit saja, nyawa perempuan itu sudah dipastikan melayang bersama korban lainnya oleh tembakan kembang api yang melesat tidak pada tempatnya. Sebagai sosok yang sudah menyelamatkannya dengan cara mendorong dan menundukkan kepala perempuan itu, tentunya ia bernapas lega melihat orang yang diselamatkan itu baik-baik saja. Namun, sebagai sosok yang menginginkannya mati, tentu saja tindakan Si Penyelamat itu terbilang sangat menyebalkan.
"Thomas…"
Yang dipanggil, tidak membalas panggilan Lizzie. Ia terus melangkah masuk ke tempat yang dikelilingi kobaran api sambil menodongkan ujung pisau ke arah anak perempuan yang setengah wajahnya tertutup oleh kain hitam. Lalu ia berhenti beberapa langkah di depannya tanpa menurunkan pisau.
"Lizzie. Hentikan kegilaan ini."