Byur!!
Air terguyur membasahi kepala Thomas. Belum sempat bereaksi, seember air lainnya sudah bergerak cepat menghujani wajah Kimberly. Mereka berdua tampak tak terima saat jaket denim dan mantel kuning yang dikenakan masing-masing, basah oleh air kran.
"CHIP—"
Seruan kakak dan adik itu mendadak terhenti karena melihat sosok yang sangat berbeda dari sahabat mereka. Tatapan tajam dan sinis, dengan alis bertaut dalam tanpa menyiratkan sorotan miris. Kacamatanya ditarik ke atas kepala, menahan beberapa rambut cokelat pirangnya yang jatuh menutupi dahi. Tangan kiri yang seharusnya masih tidak bisa digunakan, terlihat sedang membawa satu dari dua ember kaleng kosong di kedua tangannya.
Ketika Thomas bergerak sedikit, tiba-tiba salah satu ember di tangannya dilempar begitu saja ke arahnya. Sedangkan satu lagi juga dilempar ke arah Kimberly yang tidak melakukan apapun. Untungnya mereka berdua dapat menghindari lemparan tersebut.