Tangan kanan Lagossia mencengkeram lengan pakaian Killian agar ia tidak kabur, sedangkan tangan kirinya membuka buku tebal. Dua mata besarnya sibuk menelusuri tiap kalimat di buku tersebut agar ia dapat mengikuti sama persis apa yang dituliskan dalam buku tersebut, sedangkan dua telinga panjangnya fokus mendengar sekitarnya agar lebih waspada di permukiman yang kelewat sepi itu. Ia mempercayakan apa yang ditulis dalam buku tersebut, sehingga ia juga percaya pada Killian sepenuhnya kalau pemuda itu akan membawanya menuju tempat tinggalnya. Killian sendiri sedikit gugup karena takut oleh diamnya Iblis yang tiba-tiba tahu namanya itu. Tapi ia memang tidak dapat melakukan apa pun jika lengannya masih dicengkeram kuat oleh Lagossia.