Thomas membuka mata untuk mendapati bulan purnama yang ditemani oleh bintang-bintang yang bertaburan di langit kelam. Kedua tangannya yang awalnya bersedekap di atas tubuh, ia turunkan di sebelahnya. Ia merasakan lembutnya rumput serta kasarnya tanah bercampur dengan kerikil.
(Oh, sial. Apa aku ketiduran di sini?) batin Thomas. Ia pun segera bangkit ke duduk, lalu memutar kepalanya dari kiri ke kanan. Tapi pemandangan di sekitarnya bukanlah padang rumput dengan beberapa rumah dan kandang hewan ternak, melainkan daerah lapang tanpa pohon yang berada di tengah hutan. Sedangkan ia sendiri berbaring di tepi tanah lapang itu. Di belakangnya ada hutan gelap tanpa cahaya sedikit pun. Dan di depannya—di sekitar tengah-tengah tanah lapang yang kuat itu—ia melihat ada beberapa titik yang saling bergerak cepat dan saling... bertumbukan? Setelah Thomas memicingkan matanya sambil bangkit berdiri, ia baru menyadari sesuatu. "Tunggu. Mereka berkelahi!" kagetnya.